Tsunami Pesisir Lampung

Anak Perempuan Usia 3 Tahun Tewas Terseret Ombak di Teluk Kiluan, Rumahnya Hancur

Anak bernama Leni itu terseret ombak tinggi yang melanda kawasan Teluk Kiluan. Rumahnya hancur.

Editor: Andi Asmadi
tribunlampung/Sulis setia
Warga Bandar Lamung Ira Widya mengaku dia bersama suami dan anak juga mengungsi ke SPBU taman Siswa Telukbetung 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Seorang anak dilaporkan tewas di Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Anak bernama Leni itu terseret ombak tinggi yang melanda kawasan tersebut.

Informasi yang beredar melalui Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) yang dipantai Sabtu (22/12/2018) malam, putri dari Said dan Sumiati tersebut berumur 3 tahun. Korban sudah dievakuasi ke rumah keala dusun setempat.

Ifan Seventeen Menangis Ungkap Istrinya Belum Ditemukan Pasca Tsunami Terjang Banten

Anak Perempuan Usia 3 Tahun Tewas Terseret Ombak di Teluk Kiluan, Rumahnya Hancur

"Rumah hancur terbawa arus," demikian dilaporkan melalui RAPI.

Sebelumnya, gelombang tinggi yang sempat menerjang pesisir Pantai Anyer di Pandeglang, Banten dan Lampung Selatan, Lampung, sudah surut pada Minggu (23/12/2018) dini hari.

Akibat gelombang tinggi ini, sejumlah orang tewas dan terluka, dan puluhan bangunan rusak.

"Kondisi pasang laut yang menerjang pantai sebagian sudah surut. Genangan dan material sampah masih banyak di permukiman," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Minggu dini hari.

Sutopo meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu. Saat ini, upaya evakuasi dan penanganan darurat masih dilakukan pihak BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan, dan masyarakat setempat.

Tsunami Terjang Banten, Manajer dan Pemain Bass Grup Band Seventeen Tewas

Dia menuturkan sejauh ini sudah ditemukan 3 orang tewas dan 21 orang terluka yang tersebar di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan.

Di Lampung Selatan tercatat 3 orang meninggal dunia, 11 orang luka-luka dan dirawat di rumah sakit, dan lebih dari 30 unit rumah rusak berat. Jumlah ini kemungkinan bertambah karena pihak berwenang masih kesulitan menghimpun data di lapangan.

"Kondisi malam dan gelap menyebabkan belum semua dampak kerusakan diselesaikan," kata dia.

Sutopo menjelaskan, gelombang tinggi ini awalnya menerjang Pantai Anyer di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan. Kejadian ini menerjang permukiman dan hotel di pantai secara tiba-tiba sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Gelombang pasang berlangsung pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.30 WIB.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved