Pengakuan 2 Pelajar yang Kubur Hidup-hidup Bayinya hingga Kepergok Warga

Pengakuan Dua Pelajar SMK yang Kubur Hidup-hidup Bayinya hingga Kepergok Warga

Editor: taryono
Surabaya.Tribunnews.com/M Taufik
Pelaku ketika diamankan di Polsek Sedati, Sidoarjo. Cerita dan Terungkapnya Dua Pelajar SMK Sidoarjo Kubur Bayi Perempuan Hidup-hidup. Kedua pelajar pengubur bayi adalah orangtuanya sendiri. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengakuan Dua Pelajar yang Kubur Hidup-hidup Bayinya hingga Kepergok Warga

Kasus pembunuhan terhadap bayi yang dilakukan oleh orangtuanya sendiri tersebut terbongkar lantaran RM hendak memindahkan lokasi penguburan bayinya.

RM berstatus ssebagai pelajar di sebuah SMK di Kabupaten Sidoarjo. 

Awalnya bayi dikubur hidup-hidup di makam Dusun Wagir pada hari Minggu lalu.

Bayi malang yang sudah meninggal dunia tersebut hendak dipindahkan kuburannya ke makam Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Selasa (1/1/2019).

Terungkap Wajah Avanza dan Xenia Model Baru

RM rupanya gelisah setelah mengubur bayinya hidup-hidup. Selasa kemarin, dia mendatangi lokasi penguburan anaknya, dan membongkarnya lagi.

Jenazah bayi itu diambil kemudian dibawa ke makam Desa Gesik Cemandi untuk dimakamkan di sana.

Dan ketika memakamkan bayinya inilah, aksinya ketahuan warga.

Selanjutnya, peristiwa itu kemudian dilaporkan ke polisi, hingga akhirnya terungkaplah kasus ini.

Polisi mendatangi lokasi, membongkar kuburan bayi malang itu dan membawanya ke rumah sakit, Selasa (1/1/2019) tengah malam.

Bela Diri Saat Disabet Sajam, Bapak dan Anak Disidang Kasus Penggeroyokan yang Sebabkan Korban Tewas

"Saat diamankan polisi, ari-arinya (bayi tersebut) masih menempel," ungkap Kapolsek Sedati AKP I Gusti Made Merta.

Jenazah bayi dibawa ke RSUD Sidoarjo untuk menjalani pemeriksaan. Selain itu, polisi juga menyita beberapa barang bukti lain, termasuk sebuah sarung, kain kafan, cetok, dan tas kresek.

"Sementara pelaku (RM) diamankan saat berada di Gisik Cemandi," sambung Kapolsek.

Ironisnya, orangtua bayi tersebut berstatus masih pelajar. Mereka adalah RM, pelajar SMK berusia 18 tahun asal Kwangsan, dan adik kelasnya LV (16) asal Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.

"Kami masih dalami kasus tersebut. Penyidik harus lebih hati-hati karena terduga pelakunya adalah anak di bawah umur," kata Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho, Rabu (2/1/2019).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved