Tribun Tanggamus

2019 Tanggamus Kembangkan Bawang Merah di 4 Kecamatan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Tanggamus meningkatkan pengembangan budiaya hortikultura pada 2019 ini.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: martin tobing
zoom-inlihat foto 2019 Tanggamus Kembangkan Bawang Merah di 4 Kecamatan
TRIBUN LAMPUNG/TRI YULIANTO
Kecamatan Gunung Alip Tanggamus sampai saat ini maju dalam budidaya bawang merah.

Laporan Wartawan Tribun Lampung Tri Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Tanggamus meningkatkan pengembangan budiaya hortikultura pada 2019 ini.

Salah satu fokusnya mengembangkan gerakan menanam bawang merah

Kepala Dinas PTPH Tanggamus Soni Isnaini mengatakan, pihaknya sudah menganggarkan bantuan bibit bawang merah akan dibagikan ke petani bawang di empat kecamatan yakni, Gunung Alip, Gisting, Sumber Rejo dan Semaka.

Di empat kecamatan itu selama ini komoditas bawang merah sudah berkembang.

"Kecamatan yang maju tanaman bawangnya di Gunung Alip, arealnya luas dan produktif, sedangkan di Semaka yang masih baru".

Jadwal Penyerahan Berkas Peserta Lolos CPNS Tanggamus hingga 22 Januari 2019

"Tapi meski baru ternyata bawang merah dari sana bagus kadar airnya rendah meski ukuran umbinya lebih kecil," terangnya, Kamis (3/1/2019).

Soni menambahkan, rata-rata tiap kecamatan akan menerima bantuan bibit kisaran tiga hektare bersumber dari APBD Tanggamus.

Bantuan lain rencananya dari pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sasaran di empat kecamatan totalnya sekitar 20 hektare.

Terkait bantuan bibit bawang merah Yanto, salah satu petani sayur di Kecamatan Gisting, menyatakan sangat mendukung.

Pemkab Tanggamus 2019 Fokus Bangun Jalan Akses ke Sarana Publik

Ia menilai bantuan bibit mengurangi biaya modal petani.

"Kalau kami sangat senang kalau ada bantuan bibit bawang merah".

"Sebab selama ini masih sedikit yang menanam bawang merah dan risiko gagalnya juga tinggi. Jadi kalau ada bantuan nanti biaya yang maunya untuk modal bisa untuk perawatan," ujarnya.

Yanto tak menampik bawang merah cukup berat untuk dibudidayakan.

Banyak petani tidak mau ambil risiko dan memilih tanaman sayuran lainnya. Namun, permintaan selalu ada.

"Tanaman bawang merah seperti tanaman cabai, risikonya besar. Tapi kalau panen barangnya selalu habis, itulah enaknya menanam bawang merah," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved