Tribun Lampung Selatan
Kondisi Gunung Anak Krakatau Pagi Ini, 13 Kali Gempa Letusan, Semburan Asap 1.000 Meter
Gunung Anak Krakatau masih menunjukan aktivitas kegempaan meski intensitas mulai menurun.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Safruddin
Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Aktivitas Gunung Anak Krakatau (DAK) diselat Sunda masih terus aktif.
Sejak Jumat (4/1) pukul 00.00 wib hingga pagi ini tercatat 13 kali terjadi gempa letusan dengan amplitudo 15-22 mm dan durasi 40-110 detik.
Juga terpantau adanya gempa hembusan sebanyak 5 kali dengan amplitudo 14-21 mm dan durasi 35-65 detik.
• 2 Spesialis Jambret di Jalinbar Sumatera Diciduk 15 Menit Setelah Beraksi
Juga masih tercatat adanya gempa mikro tremor (tremor menerus) dengan amplitudo 2-21 (dominan 6 mm).
"Juga teramati adanya asap kawah bertekanan sedang berwarna putih dengan intensistas tebal berketinggian 1.000 meter," terang Andi Suardi Petugas pos pantau GAK di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa.
Hingga kini status GAK masih pada level III Siaga.
Dimana para nelayan dan juga pengunjung dilarang mendekati gunung api tersebut dalam jarak 5 kilometer.
GAK sendiri merupakan gunung api yang tumbuh di lokasi bekas letusan dasyat Krakatau pada 1883 silam.
Gunung api ini mulai muncul ke permukaan laut sejak tahun 1930 silam.
Sejak saat itu GAK terus tumbuh.
Selama kurun waktu 88 tahun kehadirannya, GAK terus menunjukan fluktuasi aktivitas vulkaniknya.
• GAK Terus Menunjukkan Penurunan Aktivitas, Sudah Tiga Hari Tidak Lagi Terdengar Suara Dentuman
Sebelum mengalami erupsi hebat pada Sabtu (22/12) lalu yang memicu tsunami selat Sunda.
GAK sudah beberapa kali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Tercatat terakhir GAK sempat mengalami erupsi cukup hebat pada bulan September 2012.
Dimana semburan debu vulkanik GAK sempat membuat heboh warga Bandar Lampung dan Pesawaran.
Pada tahun 2018 ini, GAK Mulai menunjukan peningkatan aktivitasnya sejak bulan Juni lalu.
Aktivitas gunung api di selat Sunda ini terus mengalami pasang surut.
Dan puncaknya terjadi pada sabtu (22/12) lalu adanya longsoran matrial ke laut yang memicu terjadinya stunsami selat Sunda.
• Istri Ditinggal Suami Jadi Pengikut Dimas Kanjeng, Pilih Selingkuh: Saya Kesepian, Masih Muda
Pasca erupsi pada pekan lalu, GAK yang semula memiliki ketinggian 338 mdpl (meter dari permukaan laut).
Kini mengalami pengurangan ketinggian 2/3 badannya.
Saat ini ketinggian gunung api tersebut hanya 110 mdpl.(ded)