Tribun Bandar Lampung
Gaji 2 Bulan Belum Cair, Ratusan Pekerja PTPN VII Aksi di Kantor Direksi
Ratusan pekerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Bergen dan Kalianda berunjuk rasa.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG BAYU SAPUTRA
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ratusan pekerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Bergen dan Kalianda, Lampung Selatan, berunjuk rasa, Kamis (7/2/2019). Mereka aksi di kantor direksi, Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, untuk mempertanyakan gaji yang belum cair selama dua bulan.
Sukur, pekerja PTPN VII Unit Bergen, menyatakan para pekerja menuntut hak gaji yang sudah dua bulan tidak turun.
"Kami dari Unit Bergen, juga Unit Kalianda, resah sudah dua bulan ini gaji belum turun. Biasanya turun setiap akhir bulan," katanya di sela-sela aksi, Kamis siang.
Selain gaji, Sukur mengungkap persoalan lain, yaitu jaminan kesehatan. Ia dan beberapa rekannya tidak bisa menggunakan fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
"Saya mau berobat, tapi pihak rumah sakit menolak. Kata pihak rumah sakit, belum terima pembayaran premi kami," ujarnya.
Sukur menambahkan, pihak perusahaan juga memberlakukan mutasi karyawan dan honorer secara sepihak. Di antaranya, penyadap sawit bergeser menjadi penyadap karet.
"Tidak ada toleransi dan kesepakatan dengan pekerja. Pihak perusahaan memindahkan, lalu pekerja tidak betah dan akhirnya mengundurkan diri. Perusahaan menyuruh pekerja berhenti perlahan-lahan," katanya.
Kepala Desa Purwodadi Dalam, Kecamatan Bergen, Lampung Selatan, Sugiono, yang turut dalam aksi mengungkapkan, ekonomi warganya melambat sejak kondisi PTPN VII tidak sehat.
"Ada saja masalah warga. Mulai dari ribut keluarga dan kerawanan lainnya," kata Sugiono. "Harapannya juga, warga mendukung agar PTPN VII sehat dan bangkit lagi, sehingga bisa sejahtera bersama," sambungnya.
Pantauan awak Tribun Lampung, para pekerja PTPN VII aksi di halaman kantor direksi dengan pengawalan aparat kepolisian berpakaian lengkap. Arus lalu lintas di Jalan Teuku Umar, Kedaton, sempat tersendat.
Sekretaris PTPN VII Agus Faroni menyatakan, masalah yang mendera para pekerja merupakan masalah bersama dengan pihak perusahaan. Terkait tuntutan para pekerja, jelas dia, pihak direksi pun pontang-panting, terutama dalam mengatasi defisit keuangan.
"Hari ini (Kamis) pihak direksi tidak ada di tempat," ujar Agus. "Kami sedang mengupayakan restrukturisasi utang kami di bank supaya bisa lebih ringan. Kami juga mencari sumber dana lainnya," sambungnya.
Agus berjanji gaji para pekerja tidak tertunda lagi apabila pihak perusahaan sudah memiliki dana.
"Alasan ini bukan kesengajaan dari kantor. Sebelumnya, tidak ada yang terlambat dalam penggajian. Perusahaan akan tetap membayar," katanya.