Mantan Komandan NII Ken Setiawan Ungkap Fakta Tentang Atlet Berprestasi Gabung Kelompok Radikal
Mantan Panglima Negara Islam Indonesia (NII) Ken Setiawan mengungkap adanya atlet bergabung kelompok radikal
Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,BANDARLAMPUNG - Mantan Panglima Negara Islam Indonesia (NII) Ken Setiawan mengungkap adanya dugaan keterlibatan atlet-atlet berprestasi di Jawa Barat yang bergabung dan dibaiat kelompok paham radikal.
Ken Setiawan mengaku mengetahui itu dari pengaduan masyarakat dan orang tua atlet yang melapor ke Hotline NII Crisis Centre.
Mereka mengadu terkait dugaan keterlibataan anak dan orang dekat mereka dalam jaringan kelompok radikal di Jawa Barat.
Menurut Ken Setiawan, mereka menceritakan perubahaan perilaku anak mereka.
• Bupati Parosil Fokus dalam Mengentaskan Kemiskinan
"Tentunya infromasi yang disampaikan sudah kami telusuri kebenarannya. Ada indikasi kuat sejumlah atlet berprestasi direkrut jaringan kelompok radikal," ujar Ken Setiawan.
Menurut Ken Setiawan, tidak hanya satu atlet yang berbaiat ke kelompok radikal tapi ada sekitar 15-20 atlet bergabung.
Umur para atlet itu, kata Ken Setiawan, relatif masih muda.
"Salah satunya berinisial F, atlet renang. Mereka tinggal di sebuah asrama atlet di Jawa Barat," terang Ken Setiawan.
Dari pengakuan F itulah, kata Ken Setiawan,ada juga dari atlet-atlet cabang olahraga lainnya.
Ken Setiawan mengutarakan, laporan pengaduan itu disampaikan ke NII Crisis Centre sekitar akhir 2018. Berdasarkan laporan itu mereka sudah tergabung dalam kelompok radikal sudah cukup lama.
Ken Setiawan berpendapat awal para atlet ini bergabung ke kelompok radikal biasanya dimulai dari diskusi dan dialog.
"Mulai dari dialog-dialog tentang fitrah manusia sebagai khalifah di muka bumi, panduan-panduan menjalankan syariat Islam, yang kemudian diikuti doktrin- doktrin yang sebenarnya bertentangan dengan Islam," jelasnya.
Ken Setiawan menuturkan, secara pemikiran mereka sudah jauh, karena orang yang tidak sepaham dengan ideologi atau golongan mereka itu dianggap salah atau tidak benar.
Ken Setiawan mengatakan, mereka itu hanya ada pilihan benar salah, dan menggap kelompok merekalah yang paling benar.
• Asyik Kuliah di FEB UBL Bisa Kunjungi Tiga Negara
Menurut Ken Setiawan, Sasaran kelompok radikal biasanya generasi muda, yang punya jiwa pembaharuan dan mereka biasanya masuk lewat organisasi -organisasi sekolah dan organiasi kampus, melaui kegiatan dan bantuan seperti bimbel gratis dan lainnya.
Karena di usia muda, menurut Ken Setiawan, merupakan masa pencarian jati diri, sehingga mudah bagi kelompok radikal menanamkan doktrin-doktrin, anti Pancasila.
"Padahal sebenarnya organisasi paham -paham radikal tujuannya adalah politik dan uang, bukan murni agama," tegasnya.