Jokowi ke Lampung
Berstatus Bandara Internasional, Ini Fakta-fakta Bandara Radin Inten II yang Diresmikan Jokowi
Berstatus Bandara Internasional, Ini Fakta-fakta Bandara Radin Inten II yang Diresmikan Jokowi
Penulis: heri | Editor: Heribertus Sulis
Berstatus Bandara Internasional, Ini Fakta-fakta Bandara Radin Inten II yang Diresmikan Jokowi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Presiden Joko Widodo meminta alat transportasi penunjang ke Bandara Radin Inten II, Lampung segera dibangun. Hal tersebut diungkapkan kepala negara usai meresmikan terminal baru di Bandara Radin Inten II, Lampung, Jumat (8/3/2019).
“Yang kedua transportasi dari kota menuju bandara, kereta api, kereta bandara harus sudah mulai disiapkan,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, kereta bandara perlu dibangun untuk mengantisipasi laju pertumbuhan di bandara itu.
“Sehingga kalau nanti kapasitas bandara lebih besar karena growth-nya tinggi itu sudah ada persiapan. Mungkin nanti ada perluasan lagi untuk terminalnya,” kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, destinasi wisata di Lampung mampu mendongkrak pertumbuhan penumpang di Bandara Radin Inten II.
“Kemudian juga bisnis investasi di Lampung banyak sekali, ini akan mendukung percepatan pertumbuhan dari bandara Radin Inten II ini. Nanti kalau sudah dipegang AP II bisa ekspansi lebih gede lagi,” ucap dia.
Berikut fakta-fakta Bandara Radin Inten II Lampung yang memiliki terminal baru dan diresmikan Presiden Jokowi Jumat 9 Maret 2019.
Sebelumnya bernama Bandara Branti
Bandar Udara Radin Inten II sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Branti, yang merupakan satu-satunya Bandara di Provinsi Lampung, dan merupakan peninggalan pemerintahan Jepang pada tahun 1943.
Pada tahun 1946 diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Setelah peningkatan jumlah penumpang pesawat serta kargo setiap tahunnya, dibangun terminal baru.
Terminal baru ini selesai pada tanggal 31 Desember 2018 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 2019.
Dahulu, bandara ini merupakan pintu gerbang udara satu-satunya di Provinsi Lampung, yang terletak di Kecamatan Natar, Desa Branti.
Pelabuhan Udara Branti baru diubah namanya menjadi Bandara Radin Inten II pada 1997.
Nama Radin Inten II diambil untuk mengabadikan nama pahlawan nasional dari Provinsi Lampung.
Tiga kali lebih besar
Terminal baru Bandara Radin Inten II dibangun untuk meningkatkan kapasitas hampir tiga kali lebih besar dari sebelumnya.
Terminal lama hanya mempunyai luas 3.709 meter, sedangkan terminal baru memiliki luas 9.434 meter.
Diperkirakan, terminal baru ini mampu melayani penumpang sebanyak 3,7 juta per tahunnya.
Keberadaan terminal baru bandara ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas transportasi dan meningkatkan perekonomian di daerah Lampung dan sekitarnya.
"Bandara ini dimiliki pemerintah dan sekarang dalam proses dilakukan KSP (Kerja Sama Pemanfaatan) dengan AP II," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya saat meninjau bandara tersebut, Kamis (7/3/2019).
Bandara internasional
Budi Karya menambahkan, bandara ini sudah ditetapkan menjadi bandara internasional. Namun, saat ini belum ada penerbangan internasional yang dilayani.
Saat ini, pemerintah telah melakukan market sounding untuk mengajak maskapai lokal maupun internasional membuka slot penerbangan di bandara ini.
"Bandara Radin Inten II merupakan bandara yang cukup padat dengan jumlah penumpang 3,7 juta per tahun," kata Budi.
Bandara Radin Inten II mempunyai landas pacu sepanjang 2770 m x 45 m yang bisa melayani pesawat Boeing 737, dua taxway yang keduanya berukuran 123 m x 23 m serta apron berukuran 195 m x 80 m.
Selain itu bandara ini juga memiliki gedung parkir khusus 4 lantai dengan seluas 2.200 meter persegi yang dapat menampung 700 mobil.
Jumlah penerbangan reguler Bandara Radin Inten II saat ini
Saat ini, Bandara Radin Inten II melayani total 34 penerbangan reguler dengan rata-rata penumpang kurang lebih 7.500 penumpang per hari.
Terdapat 7 maskapai yang melayani penerbangan ke bandara ini, yaitu Garuda Indonesia dengan 9 kali penerbangan setiap harinya rute Lampung-Jakarta (Soekarno-Hatta) , Lampung-Palembang dan Lampung-Husein Sastranegara, Bandung.
Wings Air dengan 6 kali Penerbangan Lampung-Husein Sastranegara, Lampung-Palembang, Lampung-Bengkulu dan Lampung-Jambi.
Kemudian Sriwijaya Air 8 kali penerbangan setiap harinya dengan rute Lampung-Jakarta (Soetta), Lampung-Surabaya dan Lampung-Jogja.
Selain itu, Nam Air juga telah melayani penerbangan dari Lampung-Jakarta (Soetta) sekali setiap harinya.
Batik Air dengan 2 kali penerbangan setiap harinya Lampung-Jakarta (Soetta) dan Lampung-Jakarta (Halim).
Lion Air melayani 6 kali penerbangan setiap harinya dengan rute Lampung-Jakarta (Soetta), Lampung-Surabaya dan Lampung- Batam.
Terakhir, Trans Nusa yang melayani 2 kali penerbangan dengan rute Lampung-Kertajati.