Jokowi ke Lampung
Sederet Fakta Menarik Seputar Tol Lampung yang Akan Diresmikan Jokowi Hari Ini 8 Maret 2019
Sederet Fakta Menarik Seputar Tol Lampung yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Ridwan Hardiansyah
Sederet Fakta Menarik Seputar Tol Lampung yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) alias Tol Lampung ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Jumat, 8 Maret 2019.
Peresmian Tol Lampung dilakukan Presiden Jokowi di gerbang tol Natar, Lampung Selatan.
Berikut sederet fakta menarik seputar Tol Lampung:
1. Tol Terpanjang di Indonesia
Tol sepanjang 140 kilometer ini bakal menjadi yang terpanjang di Indonesia.
Sebelumnya gelar jalan bebas hambatan terpanjang disematkan pada Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang membentang 116,75 kilometer.
JTTS ditargetkan tersambung sampai ke Palembang, Sumatera Selatan pada Juni 2019 mendatang atau bertepatan dengan momen mudik Lebaran.
• Diresmikan Jokowi Hari Ini, Tol Lampung Sudah Tembus ke Palembang Saat Mudik Lebaran
Adapun ruas lanjutan JTTS di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan yakni Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112 km, Pematang Panggang-Kayu Agung (85 km), dan Kayu Agung-Palembang (33,5 km).
Project Manajer PT Waskita Karya, Masesa Edward, mengatakan, khusus untuk ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Progresnya sudah sekitar 80 sampai 85 persen.
"Kami masih terus upayakan agar bisa segera selesai. Targetnya untuk ruas ini (Terbanggi Besar-Pematang Panggang) bisa ditembus sebelum Lebaran. Tetapi belum sampai operasional ya, masih fungsional," kata pria yang akrab disapa Edo ini, Kamis, 7 Maret 2019.
Proses pengerjaan konstruksi di ruas tersebut adalah di STA 112 Jembatan Sungai Sodong di Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumsel.
"Panjangnya sekitar 150 meter. Tapi kami yakin bisa selesai dalam waktu dekat ini. Kalau sisa yang lainnya, hanya tinggal pengaspalan dan perapian sisi-sisi jalan saja," ucapnya.
Edo memastikan, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang bisa fungsional sebelum memasuki arus mudik Lebaran 2019.
Peresmian Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi oleh Presiden Jokowi akan berlangsung di Gerbang Tol Natar, Lamsel, Jumat, 8 Maret 2019 sekitar pukul 08.30 WIB.
Tol Bakauheni-Terbanggi Besar terbagi menjadi beberapa ruas, yakni Bakauheni-Sidomulyo sepanjang 39,4 km, Sidomulyo-Kota Baru (40,6 km), Kota Baru-Metro (29 km), dan Metro-Terbanggi Besar (31,9 km).
Megaproyek yang dimulai 2015 silam ini digarap oleh PT Hutama Karya.
2. Masih Gratis
Kepala Cabang PT Hutama Karya Tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Hanung Hanindito, mengatakan, pasca peresmian jalan tol ini akan langsung beroperasi.
Sementara waktu pengguna jalan dapat menikmati tol secara gratis hingga penetapan tarif tol dikeluarkan oleh Kementerian PUPR.
"Meski masih gratis, pengendara tetap harus memiliki kartu tol untuk membuka gate pada pintu tol," ujar Hanung, Kamis.
• Jelang Kedatangan Jokowi ke Lampung, Beredar Surat Pengerahan Siswa di WhatsApp
3. 11 Pintu Tol dan 3 Rest Area
Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar memiliki 11 pintu tol dan 7 rest area di masing-masing jalur.
Namun, awal pengoperasian ini hanya dibuka 3 rest area di kedua sisi.
"Untuk rest area masih dalam pembangunan. Karena ada beberapa kendala, seperti proses ganti rugi lahan yang sedikit lambat," terang Kepala Cabang PT Hutama Karya Tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Hanung Hanindito.
Di rest area nantinya ada SPBU dan pusat jajanan.
Pelaku usaha lokal pun akan diberi tempat untuk bisa mengisi rest area.
"Sesuai arahan pemerintah, nantinya UMKM lokal juga bisa buka usaha di rest area," kata Hanung.
4. Bakauheni-Palembang Cuma 6 Jam
Apabila nantinya tol Lampung dari Bakauheni hingga ke Palembang tersambung dan beroperasi penuh, waktu tempuh perjalanan maksimal terpangkas menjadi enam jam saja.
“Sebelum ada tol, Bakauheni-Palembang ditempuh dalam 12 jam. Dengan diselesaikan tol, maka dapat ditempuh paling lama lima sampai enam jam saja. Jaraknya 365 kilometer,” tambah Bintang.
• Jokowi Beri Lampu Hijau, Adeham Diabadikan Jadi Nama Satu Gerbang Tol Lampung
5. Abadikan Nama Adeham
Nama Adeham akan diabadikan menjadi nama salah satu gerbang tol Lampung atau Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Itu setelah Presiden Joko Widodo memberi lampu hijau usulan yang diajukan oleh Gubernur Lampung M Ridho Ficardo tersebut.
Sekretaris Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Zainal Abidin membenarkan hal tersebut.
Meski sudah mendapatkan informasi secara lisan, kata Zainal, pihaknya masih menunggu ketika peresmian besok.
"Iya sepertinya begitu (pemberian nama). Kalau informasi dari pusat sih sudah pasti. Tapi masih menunggu besok pas peresmian juga," kata Zainal, Kamis, 7 Maret 2019.
Ridho pun mengisyaratkan jika usulan nama Adeham sebagai salah satu nama di JTTS sudah disetujui Jokowi.
"Ya usulan kan sudah kami sampaikan. Mudah-mudahan pas peresmian nanti ada pencerahan," kata Ridho saat ditanya awak media seusai launching aplikasi SIPPKD, Selasa, 5 Maret 2019.
Diketahui, Ridho mengusulkan nama Adeham menjadi salah satu nama Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.
Saat wafat pada 24 Januari 2018 lalu, Adeham menjabat sebagai ketua Tim Percepatan Pembangunan JTTS.
Adeham diduga kelelahan dalam memproses berbagai permasalahan pembangunan JTTS, terutama dalam menyelesaikan masalah pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawabnya.
Adeham wafat dengan jabatan terakhir sebagai asisten bidang ekonomi pembangunan Setprov Lampung.
Ia sempat dirawat lebih dari tiga bulan di Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita dan RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
6. Habiskan Rp 476 Triliun
Tol Lampung merupakan bagian dari JTTS.
JTTS sendiri adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditugaskan pemerintah kepada Hutama Karya berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2015 yang merupakan revisi atas Perpres Nomor 100 Tahun 2014.
Jalan yang membentang dari Bakauheni hingga Banda Aceh ini dirancang sepanjang 2.765 kilometer yang terbagi dalam 24 ruas.
Taksiran nilai investasinya sebesar Rp 476 triliun. Dari total 24 ruas tersebut, tujuh di antaranya merupakan ruas prioritas dengan nilai investasi Rp 81,09 triliun.
Ruas-ruas tersebut yakni Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer, Palembang-Simpang Indralaya (22 kilometer), Bakauheni-Terbanggi Besar (140 kilometer), Pekanbaru-Dumai (131 kilometer), Palembang-Tanjung Api-api (70 kilometer), Indrapura-Kisarana (47 kilometer), dan Terbanggi Besar- P Panggang-Kayu Agung (185 kilometer).
Adapun ruas tol lainnya adalah Kualatanjung-Tebing Tinggi-Parapat (143 kilometer), Pekanbaru-Bukit Tinggi (186 kilometer), Bukit Tinggi-Padang (69 kilometer), dan Binjai-Langsa (110 kilometer).
Kemudian Langsa-Lhokseumawe (130 kilometer), Lhokseumawe-Sigli (157 kilometer), Sigli-Banda Aceh (73 kilometer), Simpang Indralaya-Muara Enim (199 kilometer), dan Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau sepanjang 106 kilometer.
Selanjutnya Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (102 kilometer), Dumai-Sp Sigambal-Rantau Prapat (175 kilometer), Rantau Prapat-Kisaran (100 kilometer), Betung-Tempino-Jambi (191 kilometer), Jambi-Rengat (191 kilometer), dan Rengat-Pekanbaru membentang 175 kilometer.
Terakhir, Parapat-Tarutung-Sibolga sepanjang 102 kilometer dan Batu Ampar-Bandara Hang Nadim sejauh 25 kilometer.
7. Dampak Positif
Kalangan birokrat dan pengusaha menyambut gembira peresmian dan pengoperasian jalan tol pertama di Lampung.
Salah satunya Bupati Tulangbawang Winarti.
Dia mengatakan, Kabupaten Tuba nantinya menjadi daerah yang ikut dilintasi Jalan Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung, Sumsel.
Sehingga akan memangkas jarak dan waktu tempuh dari Tuba menuju Lamteng atau Bakauheni, Lamsel.
"Ini sangat menguntungkan, jarak tempuh jadi lebih dekat jika kita akan ke Lampung Tengah, Natar, Bandar Lampung, atau ke Bakauheni," kata Winarti, Kamis.
Selain itu, Tol Lampung dapat meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya distribusi hasil bumi petani.
Sementara Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad menilai daerah yang dilintasi jalan tol akan mendapat efek positif, antara lain, kemajuan perekonomian. Termasuk Tubaba yang akan dilintasi ruas tol Terbanggi Besar-Kayu Agung.
"Tadinya tidak ada jalan negara yang melintas di Tubaba. Sekarang tol membelah Tubaba, sehingga diharapkan ikut mendongkrak percepatan kemajuan ekonomi dan pembangunan di wilayah ini," ujarnya.
Ia optimistis keberadaan jalan tol dapat meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat dari daerah lain ke Tubaba, termasuk investor.
"Akses orang semakin mudah ke Tubaba. Dan investor akan tertarik untuk berinvestasi ke Tubaba," papar Umar.(Tribunlampung.co.id/Daniel Tri Hardanto)