Terduga Teroris Ditangkap di Lampung

Didatangi Densus 88 Antiteror, Ibu Terduga Teroris di Lampung Mengira Sales Elektronik

DM, ibu terduga teroris di Lampung, sempat mengira tim Detasemen Khusus 88 Antiteror sebagai sales barang elektronik.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Suasana penangkapan terduga teroris asal Lampung di Jalan Sam Ratulangi, Gang Suhada, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Sabtu, 9 Maret 2019 malam. 

Didatangi Densus 88 Antiteror, Ibu Terduga Teroris di Lampung Mengira Sales Elektronik

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - DM, ibu terduga teroris di Lampung, sempat mengira tim Detasemen Khusus 88 Antiteror sebagai sales barang elektronik.

DM, ibu terduga teroris RS (23) alias PS, mengatakan, sebelum anaknya diamankan, ia sempat merasa selama empat hari dipantau oleh seseorang.

"Kayak buser. Empat hari keliling. Terakhir pagi kemarin jam 8 ke sini (rumah)," cerita DM, Minggu, 10 Maret 2019.

DM awalnya tidak menaruh curiga terhadap dua pria yang datang ke rumahnya.

"Saya nanya, 'Ada apa, Pak? Promo apa, Pak?' Dari Colombus ya?' Saya bilang gitu. Tapi saya lihat lagi, kok ini (kerah baju) sudah ada lambang bendera," kata DM.

"Dalam hati, ada apa ini? Ya udah saya diam saja. Udah itu, dua orang ini pergi berdua, pagi jam 8 pas," imbuhnya.

DM menaruh rasa curiga terhadap pria yang dikiranya sebagai salesman.

"Saya curiga ada apa ini. Jangan-jangan anak saya ada yang gak bener. Saya mikir juga. Ini densus bakal ciduk ini," ungkapnya.

Ajak Adik Berusia 12 Tahun, Terduga Teroris di Lampung Diduga Belajar Rakit Bom di Serang dan Palu

Tak lama berselang, kata DM, pada siang hari personel Bhabinkamtimas meneleponnya untuk memberi kabar.

"Bilang, katanya (RS) mau ditangkap. Kalau gak ditangkep akan menjalar ke mana-mana. Saya bilang, 'Silakan, Pak.' Intinya anak saya itu semenjak pulang pergi pulang pergi sifatnya berubah. Entah apa perbuatannya dia. Entah saya gak tahu. Saya serahkan ke Bapak," ungkap DM.

Setelah mendapat kabar tersebut, DM mengaku rumahnya digerebek oleh polisi.

"Pas diserbu di dalam (rumah), ada yang nanya, 'Taruh di mana bomnya?' Saya denger itu langsung pingsan. Habis itu kok ada bom. Ya saya kaget. Kok ono (ada) bom. Sedangkan di mana-mana (sudut rumah) gak ada," akunya.

DM pun mengaku sudah menaruh curiga terhadap anaknya lantaran sikap dan perilakunya mulai berubah.

"Kan saya curiga juga awalnya. Saya cek gak ada apa-apa waktu pulang sama adeknya (dari Serang, Banten)," paparnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved