Terduga Teroris Ditangkap di Lampung
Didatangi Densus 88 Antiteror, Ibu Terduga Teroris di Lampung Mengira Sales Elektronik
DM, ibu terduga teroris di Lampung, sempat mengira tim Detasemen Khusus 88 Antiteror sebagai sales barang elektronik.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Bahkan, DM sempat mendesak anaknya apakah saat pulang dari Serang membawa barang yang melawan hukum.
"Saya tanya bawa apa? Dia bilang, 'Gak bawa apa-apa kok. Saya cuma bawa baju dan roti.' Terus saya minta tasnya dibongkar. Memang cuma ada roti," ucapnya.
Meski demikian, DM mengaku setiap hari selalu mencari dan mengecek setiap sudut ruangan.
"Takut. Jadi tiap pulang kerja, saya cariin barang entah apa itu (yang mencurigakan). Gak ada, dan saya telepon (cerita) Bhabinkamtibmas karena beban," tandasnya.
Komentar Kapolda Lampung
Sementara itu Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto mengatakan bahwa RS saat ini ditangani oleh Desus 88 Antiteror.
Namun, ia enggan berkomentar banyak terkait penangkapan terduga teroris asal Lampung ini.
"Diamankan oleh Densus 88," jawabnya singkat.
Belajar Rakit Bom di Serang
RS (23) alias PS, terduga teroris asal Lampung yang ditangkap Densus 88 Antiteror, diduga belajar merakit bom di Serang dan Palu.
Pihak keluarga juga sempat melaporkan hilangnya RS kepada pihak kepolisian.
Hal ini diungkapkan oleh DM, ibu RS, saat ditemui di rumahnya di Jalan Sam Ratulangi, Gang Suhada, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Minggu, 10 Maret 2019.
"Sekarang pergi tanpa pamit meninggalin orangtua. Gak bawa pakaian apa-apa. Hati saya gimana. Saya gak sanggup," ungkap DM.
"Dan dia (RS) menghilang satu bulan. Saya laporan. Namanya kehilangan anak, (pergi) tanpa izin tanpa apa. Iya pergi begitu aja," imbuhnya.
DM menceritakan, RS menghilang pada Desember 2018.