Tribun Bandar Lampung
Tukar Sampah Jadi Emas di Bank Sampah Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung kembali memiliki layanan Bank Sampah untuk mengelola sampah masyarakat di lingkungan
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kota Bandar Lampung kembali memiliki layanan Bank Sampah untuk mengelola sampah masyarakat di lingkungan wilayah Bandar Lampung.
Bank Sampah kali ini merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Pegadaian (Persero) kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandar Lampung.
Bangunan Bank Sampah yang diberi label The Gade Clean and Gold tersebut bertempat di samping Lapangan Kalpataru Kemiling, Bandar Lampung berdiri di atas tanah seluas 15 x 20 meter.
Sarana dan prasarana (Sarpras) dalam pengelolaan sampah yang tersedia di layanan Bank Sampah tersebut cukup lengkap mulai mesin pencacah, alat timbangan, mesin untuk pencucian.
Lalu ada outlet dari tim Pegadaian yang akan menghitung berapa jumlah uang yang diberikan kepada nasabah untuk dimasukan ke tabungan emas.
Kemudian ada tambahan satu unit sepeda motor bak sampah agar dapat keliling mengambil sampah ke pemukiman-pemukiman di wilayah Kemiling khususnya.
Perlu diketahui bahwa, bagi masyarakat yang menyetorkan/mengumpulkan sampah-sampah mereka ke layanan Bank Sampah tersebut akan ditimbang dan dinilai dengan dikonversikan ke rupiah dan dimasukan ke saldo tabungan emas dengan dibukakan rekening tabungan emas.
Pemimpin Wilayah 3 PT. Pegadain (Persero) Eka Febriansyah mengatakan bahwa Bank Sampah ini merupakan yang keempat di wilayah Sumatera dan pertama di Lampung.
• Terobosan Kepala DLH Bandar Lampung: Bikin Bank Sampah di Sekolah-sekolah
"Di Sumatera ini keempat yaitu satu di Jambi, Palembang sebanyak dua unit dan Lampung satu unit. Arahan pak wali minta ditambah lagi, ya nanti kita lihat maunya ini berjalan sudah bagus baru dicoba lagi tempat lain," paparnya, Selasa (9/4/2019).
Ia menjelaskan memilah sampah ada dua hal yaitu adanya ketertiban di masyarakat tentang kesadaran bagaimana membuang sampah pada tempatnya sehingga sehat dan bersih.
"Ini juga dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat sebagai tugas kami BUMN dan ada tugas dari pemerintah juga terkait masalah kebersihan lingkungan dan perekonomian tadi," katanya.
Sampah yang masuk nanti, sambungnya, diupayakan semua sampah tidak tersisa.
"Di sini Alhamdulillah di bank sampah ada mesin pemilah juga dan ada juga dipilah secara manual," terangnya.
Sampah-sampah yang jenis organik nantinya dipilih dan dijadikan pupuk kompos.
Sementara sampah-sampah yang non organik yang bisa dijual, ditimbang dan nilainya dikonversikan ke dalam gelang emas sesuai berat sampah yang ditimbang.