Tribun Lampung Pringsewu
10.630 Orang di Kabupaten Pringsewu Terdeteksi Hipertensi
Sebanyak 10.630 orang di Kabupaten Pringsewu terdeteksi hipertensi. terdata di Dinas Kesehatan Pringsewu 2018.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Sebanyak 10.630 orang di Kabupaten Pringsewu terdeteksi hipertensi.
Jumlah penderita hipertensi itu yang terdata di Dinas Kesehatan Pringsewu 2018.
Itu diungkapkan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Pemkab Pringsewu Andi Wijaya saat membacakan sambutan Bupati Pringsewu Sujadi dalam acara Gerakan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM (Penyakit Tidak Menular) di tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota 2019, Selasa (30/4/2019) di Aula STIKes Aisyah Pringsewu.
Andi menambahkan, selain itu ada sebanyak 2.657 orang terdeteksi diabetes militus dan sejumlah 76 orang positif IVA (kanker cerviks) dari wanita usia subur di Bumi Jejama Secancanan.
"Sedangkan hasil deteksi Ca. Cervik dan metode IVA sebanyak 2.023 orang," kata Andi.
Dia menambahkan atas temuan Dinas Kesehatan ini berharap, kesadaran masyarakat Kabupaten Pringsewu khususnya penduduk yang mengalami faktor risiko PTM, agar melaksanakan pemeriksaan yang sudah tersedia di semua puskesmas Kabupaten Pringsewu.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi mengatakan jenis penyakit tersebut merupakan jenis penyakit tidak menular (PTM) dan harus segera dicegah.
Apalagi masyarakat usia antara 15 sampai dengan 60 tahun sangat rentan dengan jenis PTM tersebut.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyakit tidak menular (PTM) itu, seperti faktor prilaku seseorang," ungkapnya.
Purhadi mengatakan bahwa PTM ini wajib dicegah. Sebab, ada sebagian orang merasa sehat, tapi tidak merubah prilaku dengan cara hidup bersih dan sehat.
Atau tidak rutin mengecekkan kesehatan diri. Minimal memeriksakan gula darah dan kolesterol.
Dia mengungkapkan, PTM kalau tidak diatasi sedini mungkin dapat meningkatkan ke penyakit lanjutan lainnya atau mengakibatkan komplikasi.
Dia mencontohkan, seorang dengan hipertensi dapat mengakibatkan stroke dan seorang yang menderita kolesterol dapat mengakibatkan jantung.
Oleh karena itu lah, kata Purhadi, Pemerintah Kabupaten Pringsewu menggalakkan deteksi PTM. Yakni dengan menyediakan alat pendeteksi PTM tersebut di puskesmas-puskesmas.
"Sekarang angka harapan hidup itu 69 tahun, kalau bisa ke depan angka harapan hidup di atas 70 tahun," ungkap Purhadi.
(Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan)