Wanita Muda Ngotot Pria yang Bersamanya di Hotel Suaminya, Mati Kutu di Depan Satpol PP Lamteng
Wanita Muda Ngotot Pria yang Bersamanya di Hotel Suaminya, Mati Kutu di Depan Satpol PP Lamteng
Penulis: syamsiralam | Editor: Safruddin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,TERBANGGIBESAR - Ada-ada saja tingkah pasangan bukan suami istri ketika terjaring razia Satpol PP Lamteng.
Ada yang mengaku kemalaman pulang ke daerah asal dan pilih menginap di hotel.
Ada juga yang ngotot mengaku pasangan sah suami istri.
Tapi ketika Satpol PP Lamteng minta identitas/dokumen pendukung mereka mati kutu alias tak berdaya.
Razia dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lampung Tengah di sejumlah hotel di kawasan Terbanggi Besar, Minggu (19/5/2019) malam.
Dalam razia ini mendapati empat pasangan bukan suami istri berduaan di dalam kamar hotel.
Setelah dilakukan pendataan empat pasang tersebut terungkap bukanlah suami-istri.
Mereka kemudian digelandang ke Kantor Satpol PP Lamteng, untuk kemudian diberi surat teguran supaya tidak mengulangi perbuatannya.
Razia yang dilakukan hingga Senin (20/5) dini hari itu, menurut Kepala Satpol PP Rosidi, guna memberikan ketentraman serta kelancaran masyarakat, khsusnya umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Razia ini bertujuan supaya masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa, tidak terganggu dengan oknum masyarakat yang justru menciptakan ketertiban. Ini merupakan kegiatan kita yang pertama di bulan Ramadhan," kata Rosidi.
Razia tersebut menyisir sejumlah hotel dan penginapan mulai dari kawasan Bandar Jaya hingga Yukum Jaya.
Di salah satu hotel di kawasan Bandarjaya didapati tiga pasang lelaki dan perempuan yang berduaan di dalam kamar.
Sementara di salah satu hotel di Yukum Jaya didapati satu pasang.
"Kita juga ingin meminimalisir adanya pelanggaran-pelanggaran hukum seperti penyalahgunaan narkotika, senjata tajam. Tapi kita tidak dapati,"
"Mereka yang tertangkap kita lakukan pendataan dan surat penyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Setelah itu mereka kita kembalikan ke kediaman masing-masing," bebernya.
• Diguyur Hujan, Ratusan Emak-emak Tetap Semangat Beli Sembako Murah di Banjar Margo
• BREAKING NEWS - Kuasa Hukum Sibron Aziz Akan Ajukan Keadilan
• Police Line Dibuka, Kondisi RS Advent Bandar Lampung Berjalan Normal

Razia kamar hotel dan penginapan, tidak hanya dilakukan oleh Satpol PP tetapi juga diikuti oleh pihak kepolisian dan TNI.
Dari pengamatan yang dilakukan di lokasi, para lelaki hidung belang beberapa orang bukanlah warga Lampung Tengah.
Mereka berasal dari sejumlah daerah lain seperti Pringsewu dan Metro.
Saat dimintai keterangan, pasangan umumnya berupaya memastikan jika mereka adalah pasangan suami istri.
Namun saat diminta untuk menunjukkan dokumen kependudukan mereka tak bisa menunjukkan kepada petugas.
Tak hanya itu, para perempuan yang kamarnya dirazia sontak menutupi wajahnya dengan kain dan selimut.
Meski mengaku tak berbuat apa-apa selama di dalam kamar, namun mereka tetap dibawa ke kantor Satpol PP Lamteng.
M (25), salah seorang lelaki pasangan yang berduaan di salah satu kamar hotel di kawasan Yukum Jaya, saat dimintai keterangan mengatakan jika dirinya dari Pringsewu.
Lelaki berperawakan sedang itu mengaku bermalam di Yukum Jaya karena kemalaman di perjalanan.
"Tadi habis buka (puasa) bersama, mau pulang (ke Pringsewu) kemalaman jadi tidur di sini (hotel). Besok baru pulang ke Pringsewu," kata M yang kedapatan berduaan dengan teman perempuannya.
• Promo Baju Lebaran 2019 di Sorabel, Tampil Cantik Saat idul Fitri
• Bikin Cewek-cewek Iri! Luna Maya Pamer Body Goals dengan Korset dan Legging Ketat
• Hendropriyono Ungkap Fakta Terbaru, Ada 3 Partai Tak Ikut Aksi 22 Mei 2019. Sudah Mulai Ompong!
Sementara Y (24), perempuan yang ada di dalam kamar hotel di kawasan Bandar Jaya, awalnya bersikukuh jika teman lelaki yang ada di dalamnya adalah suaminya.
Namun, dia juga tak bisa menunjukkan bukti dokumen suami istri. Mereka langsung dibawa petugas gabungan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lamteng Mutawali, mengimbau masyarakat untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang merusak nilai-nilai ibadah puasa di Bulan Ramadhan.
"Janganlah kita rusak ibadah puasa kita dengan perbuatan yang justru tidak dibenarkan oleh norma agama dan masyarakat. Mari kita perdalam dengan memperbanyak beribadah," kata Mutawali.
Ia melanjutkan, kepada pihak berwajib untuk tidak ragu melakukan pemberantasan perbuatan yang dapat merusak norma.
Kegiatan razia juga lanjutnya untuk terus dilakukan selama Ramadhan.
Jangan lupa subscribe channel video YouTube Tribunlampung.co.id di bawah ini:
(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)
--