Kisah Pertempuran Para Jenderal TNI, Ada yang Duel dengan Pemimpin Pemberontak
Kisah Pertempuran Para Jenderal TNI, Ada yang Duel dengan Pemimpin Pemberontak.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah Pertempuran Para Jenderal TNI, Ada yang Duel dengan Pemimpin Pemberontak.
Beberapa jenderal di TNI terkenal dengan cerita pertempurannya yang dahsyat.
Para jenderal TNI bertempur saat mengikuti operasi khusus.
Para jenderal TNI adalah jenderal yang berkiprah di dunia Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Para jenderal ini mengikuti operasi khusus lalu terlibat dalam pertempuran dengan musuh.
Ada beberapa nama jenderal TNI yang dulunya memiliki pengalaman tempur yang sengit saat bertugas di Kopassus.
Para jenderal-jenderal TNI ini dulunya merupakan prajurit andalan Kopassus untuk menjalankan misi-misi berbahaya.
Dilansir dari Tribun Jambi dalam artikel 'Deretan Jenderal TNI yang Berperang Lawan Penjajah hingga Perompak Ganas, Ada Prabowo Subianto', berikut sejumlah Jenderal TNI yang punya pengalaman tempur sengit di Kopassus.
• Menikah dengan Polisi Lalu Tinggalkan Dunia Hiburan, Artis Cantik Ini Kini Jadi Perias Jenazah
• 2 Hari Yunus Tak Diberi Makan sampai Bosnya Datang Bawa Tebusan, Malah Pasukan Brimob yang Datang

Ketika terjadi konfrontasi militer Indonesia-Malaysia (1964), Benny Moerdani saat itu bertugas mempin tim kecil RPKAD (sekarang Kopassus) untuk menyusup ke Kalimantan Utara.
• Pasukan Kopassus Diserbu Anjing-anjing Penjaga, Duel dengan Pemiliknya hingga Maut Datang
Aksinya yang tak kalah fenomenal adalah saat ia 'menyusup' diantara para prajurit Kopassus dan turut serta dalam operasi pembebasan pesawat Woyla
Tragedi pembajakan pesawat DC 9 Woyla merupakan sebagai peristiwa terorisme pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.
Dilansir dari buku Benny Moerdani Yang Belum Terungkap' ,Tempo, PT Gramedia, saat itulah Kopassus memperlihatkan kehebatannya.
Kala itu, pasukan yang diterjunkan adalah pasukan Grup 1 Koppasandha.
Operasi tersebut di bawah komando Kepala Pusat Intelijen Strategis, Letjen Benny Moerdani.
Adapun Letkol Infanteri Sintong Panjaitan ditunjuk menjadi pemimpin operasi di lapangan.