Dinas Pangan Sebut Faktor Ini Penyebab Harga Cabai Meroket

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Sholichin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Pangan Bandar Lampung menyatakan meroketnya harga cabai di pasaran terkait dengan anomali musim.

Hal tersebut diungkapkan Ni Made Ayu Kumala Dewi, Kasi Harga Pangan Dinas Pangan Bandar Lampung, Rabu (24/7/2019).

"Kemungkinan peningkatan harga itu terkait dengan anomali musim yang memasuki siaga kemarau dalam empat bulan ini," terangnya.

Bahkan di beberapa wilayah pertanian itu sudah ada bantuan pompa untuk menyiram air. "Dan memang untuk secara nasional cabai ini menjadi sorotan," paparnya.

Menurutnya, harga cabai untuk wilayah Kota Bandar Lampung memang masih relatif tinggi sekitar 10 hari ini dan masih akan bertahan.

"Kita sudah upayakan terus. Tapi kalau untuk pasokan dan ketersediaan itu lancar dan baik," ungkapnya.

Komoditi cabai di Bandar Lampung ini selama ini kebanyakan dari Lampung Selatan dan Lampung Tengah.

Namun petani di kedua wilayah tersebut waktu harga cabai turun kemarin memutuskan untuk tidak menanam cabai.

"Jadi pasti ada penurunan produksi dari wilayah penyangga yang dekat. Akhirnya kita mengambil dari jauh apakah dari Jawa, Liwa, atau kah dari yang lebih jauh," paparnya.

• Makin Pedas, Harga Cabai Rawit Tembus Rp 85 Ribu per Kg

Sehingga ongkos produksi membuat harga ikut naik di tingkat distributor. Jadi itu penyebabnya, jalur distribusi menjadi lebih panjang.

"Terkait penyelenggaraan pasar murah cabai, itu kami masih menunggu dari Kementerian Perdagangan untuk berkoordinasi ataupun dari provinsi karena kita belum bisa mengadakan," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Sholichin)