5 Warga Lampung Timur Tewas
"Saya Tidak Berbuat Kriminal, Tapi Disetrum, Ditendang, Dipukuli"
Dipukul, ditendang. Padahal kami sama sekali tidak pernah berbuat kriminal. Tidak ada catatan kriminal.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Dua warga Kampung Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur yang ditangkap atas dugaan pelaku begal di Tanggerang 1 Februari 2015 mengaku diintimidasi.
"Saya ditanya sudah berapa lama mencuri. Saya jawab tidak. Kemudian berapa kali nembak. Saya jawab juga tidak pernah. Nah, ketika kita menyangkal, kita dipukulin," ujar Abdulah Fakih Alwi, warga yang sempat ditangkap tapi dilepas lagi oleh polisi, Rabu (6/5/2015) malam.
BACA: Kami Tidak Menuntut, Tapi Bebaskan Kami dari Fitnah!
BACA: Henry Yosodiningrat: 19 Orang Ditangkap, 5 Warga Ditembak Tewas Tak Wajar
Abdulah mengaku giginya rontok akibat penangkapan pada 1 Februari 2015 lalu. Ia mengaku, saat ditangkap matanya ditutup. Sehingga tidak bisa melihat dan tidak tahu akan dibawa ke mana.
Namun, ia mendengar jika rekan-rekannya juga diintimidasi. "Saya dengar suara setrum. Mereka disetrum. Karena saya juga disetrum," katanya lagi.
Hal senada juga diungkapkan Solihin. Menurutnya, jika tidak memberi keterangan yang menyangkal, maka dirinya mendapat penyiksaan.
"Dipukul, ditendang. Padahal kami sama sekali tidak pernah berbuat kriminal. Tidak ada catatan kriminal kami," imbuhnya yang mengaku tinggal di Tanggerang sejak Desember 2014.
Abdulah maupun Solihin tidak tahu bagaimana peristiwa yang menimpa kelima rekannya hingga meninggal dunia. Mereka berharap, mabes Polri bisa memberi penjelasan rinci atas kasus tersebut.

 
	
										
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											