PHRI: Pembangunan Grand Mercure Tak Akan Mematikan Industri Hotel

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sekretaris Persatuan hotel dan Restoran (PHRI) Lampung Friandi menilai pembangunan Grand Mercure tidak akan mematikan industri hotel yang sudah ada di Kota Tapis Berseri. Menurut dia, seiring pembangunan jalan tol Sumatera dan beroperasinya jalur tol laut, maka ke depan bakal ada pertambahan konsumen.

"Lampung sejauh ini banyak menjadi kunjungan bisnis, seperti penggemukan sapi, tapioka, karet, CPO (minyak sawit). Itu ke depan harus ditambah resources lain, dengan mengembangkan kunjungan wisata," katanya.

Ia menyakini beberapa tahun lagi tamu atau pengunjung hotel semakin berkembang. Sehingga pembangunan hotel berbintang yang belakangan marak bisa menjadi sehat. "Kalau orang datang banyak, kue semakin besar. Sehingga tidak masalah hotel banyak. Masing-masing kan punya pangsa pasar sendiri, ada yang bintang tiga, empat, dua. Persaingan sehat kalau volume orang yang menginap itu besar," jelasnya.

Menurut dia, sejauh ini tamu hotel di Lampung tidak terlalu besar, tetapi tidak kecil juga. Sebagian besar pelaku usaha perhotelan masih mengandalkan agenda pemerintahan. Dengan dicabutnya larangan PNS rapat di hotel, maka ini menjadi angin segar bagi pengusaha hotel di Lampung.

"Saat ini konsumen pas pasan. Tidak baik, tetapi tidak kurang. Karena kunjungan wisata untuk bersenang-senang masih sedikit, orang masih datang untuk kunjungan bisnis, asosiasi, dan lain-lain," ucapnya.

Kendala penambahan konsumen saat ini, menurut dia, adalah infrastruktur jalan yang belum maksimal di Lampung. Ke depan, jika jalan tol sudah jadi, ia optimistis akan menumbuhkan industri perhotelan di Lampung. "Ke depan Lampung akan booming. Jika tol sudah jadi, saya yakin kunjungan wisata meningkat drastis. Prospek ke depan jadi baik," paparnya.