Kisah Tragis Angeline
Pembunuh Angeline Banjir Kutukan dari Tetangga
Kematian bocah delapan tahun, Angeline, membuat pilu tetangganya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DENPASAR - Kematian bocah delapan tahun, Angeline, membuat pilu tetangganya. Banyak tetangga berduyun-duyun berkerumun di sekitaran rumah Angeline. Tak pelak, seloroh warga dan berbagai 'kutuk' kepada pelaku pembunuhan menyeruak.
Masih belum terbukti atau masih diduga Angeline dibunuh. Pihak kepolisian pun mengamankan orang-orang terdekatnya.
Senyampang mengenai itu, warga yang geram mengumpat, mengutuki, ataupun akan membunuh pelaku pembunuhan Angeline.
"Meme ne buduh (ibunya gila). Anak dibunuh kok dibilang hilang. Pakai ngasih 40 juta buat yang menemukan. Budo meme ne toh (ibunya gila) itu," seloroh warga bertubuh tegap dengan tatto di tangan kanannya kepada Tribun Bali, Rabu (10/6/2015).
Di bagian lain, warga pun mengutuki pelaku yang tega mengubur Angeline.
"Apa maksudnya bunuh anak. Dicubit dan ditampar kan selesai. Tega sekali yang bunuh," ungkap warga lain.
Di lokasi yang sama, Kepala Sekolah SD Negeri 12 Sanur, Ketut Ruta pun menyatakan dengan keras aksi yang dilakukan tega mengubur Angeline.
Ketut Ruta menyatakan pelaku pembunuhan harus dihukum seberat-beratnya.
"Pelakunya harus dihukum mati. Gantung sekalian. Kalau tidak dihukum mati, saya yang akan bunuh saat polisi menangkapnya. Saya dulu mau merawat dia, tapi ibu angkatnya menghalang-halangi," ucapnya tegas.