Mengerikan, Imigran Baku Hantam Berebut Makanan dan Minuman
Mereka saling melempar batu dan baku hantam. Polisi anti huru hara yang menyaksikan bentrok tersebut hanya berdiam diri
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, YUNANI - Sekitar 50 imigran Afghanistan, Pakistan dan Iran terlibat bentrok di Pulau Kos, Yunani karena berebut makanan dan minuman.
Mereka saling melempar batu dan baku hantam di luar kantor polisi pada siang hari. Polisi anti huru hara yang menyaksikan bentrok tersebut hanya berdiam diri.
Sebelum bentrok itu pecah, ratusan imigran dari beberapa negara di Asia tengah mendaftar di kantor kepolisian untuk izin tinggal sementara di Yunani.
Mereka ingin menetap di Eropa Utara dengan harapan mendapat pekerjaan layak ketimbang di Yunani yang saat ini dalam cengkeraman krisis ekonomi.
Mohammed Ali, salah satu imigran asal Pakistan mengaku, mereka merasa ditelantarkan pemerintah Yunani saat tinggal di kamp penampungan.
"Kamp tidak ada listrik, air dan makanan. Ada dua anak-anak kecil di kamp. Mereka tidak memberi kami makanan, " ungkapnya dilansir dari Mirror, Minggu (16/8/2015).
"Tak ada masalah kami tak diberi makanan ataupun listrik. Kami hanya ingin surat-surat kami.
Beri kami dokumen dan kami meninggalkan pulau ini," tukasnya lagi.
Kondisi miris lainnya kamp yang dikelola Medecin Sans Frontieres (MSF) di Hotel Captain Elias Hotel adalah mereka duduk berdempetan di atas matras, atau berbaring di lantai koridor lantai atas.
Para migran memiliki sedikit kesempatan untuk naik ke kapal Eleftherios Venizelos. Padahal, kapal itu belum terisi penuh para pengungsi.
Kapal itu saat ini menjadi prioritas pengungsi Suriah karena melarikan diri perang saudara di negara mereka. Pengungsi perang itu memiliki hak lebih besar di bawah hukum internasional (*)
