Dinas Sosial Akui Anggaran Penanganan Anjal Minim

Sulitnya penanggulangan anjal di Kota Bandar Lampung selain diakibatkan kompleksnya permasalahan juga disebabkan tidak seriusnya dinas sosial

Penulis: Dewi Anita | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Dewi Anita

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sulitnya penanggulangan anjal di Kota Bandar Lampung selain diakibatkan kompleksnya permasalahan juga disebabkan tidak seriusnya dinas sosial menangani persoalan ini. Ini terbukti dengan tidak adanya program anggaran khusus dalam APBD setiap tahun untuk pengentasan masalah tersebut.

Kepala Dinas Sosial Bandar Lampung Tole Dailami mengakui dalam porsi anggaran APBD, pihaknya saat ini tidak menyertakan program penanganan anjal yang memadai. "Hampir tidak ada porsinya, kalau pun ada jumlahnya tidak memadai untuk menangani sekitar 150 anak jalanan dan 300 pengemis dan gelandangan di Bandar Lampung," kata Tole Rabu (21/10)

Menurut Tole, ke depannya pihaknya akan mengusahakan dana khusus untuk penananganan anjal dan gepeng di Bandar Lampung. "Yang kemarn anggaran ke sana memang minim," katanya. Tole memproyeksikan ke depan jumlah anjal dan gepeng di Bandar Lampung akan semakin bertambah.

Menurutnya, perkembangan Bandar Lampung akan menjadi magnet untuk menarik anjal dan gepeng dari kabupaten/kota lain untuk berdatangan.

Ke depan menurut Tole, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat. "Ke depan ini akan kami jadikan perhatian, tentunya menyesuaikan dengan tingkat keuangan daerah juga," katanya.

Diketahui hari ini terdapat dua mayat gelandangan tanpa identitas yang jelas. Mereka adalah Nurdin (66) asal Palembang, Sumatera Selatan yang ditemukan di Jalan Kotaraja, Stasiun Kereta Api (KA) Tanjungkarang. Sementara satu mayat pria lagi yang ditemukan di Pasar Gintung, Tanjungkarang Barat masih dalam identifikasi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved