Warga Siap Melawan Jika KAI Tak Beri Kompensasi Pemagaran Rel
Saat ini sejumlah rumah warga yang dekat di rel, sudah memiliki sertifikat.
Penulis: Romi Rinando | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Rencana pemagaran beton pada kiri - kanan rel kereta api dari wilayah Garuntang sampai Tanjung Karang pusat, yang akan dilakukan PT Kereta Api Indonesia Subdivre III.2 Tanjung Karang, membuat sebagian warga resah.
Pasalnya rencana pemagaran beton dilakukan tanpa sosialisasi, membuat kaget warga, bahkan tidak sedikit warga yang mengaku akan menolak dan melawan atas aksi dari PT KAI tersebut.
Suratman salahsatu warga RT 14 Jalan Gajah Mada Gang Purnawairawan mengatakan kaget karena ada petugas KAI yang mengukur lahan di kiri kanan dekat rumah mereka.
"KAI tidak ada pemberitahuan,tiba-tiba ada petugas main ukur. Katanya mau di pagar beton, kalau ini di pagar yang pastinya akses jalan warga akan tertutup, kata Suratman diamini rekannya Asnawi.
Asnawi rekannya menambahkan, pihaknya akan mengadu ke DPRD, dan wali kota terkait aksi sewenang-wenang KAI. "Kami sudah koordinasi sesama warga, kami akan lapor ke DPRD, dan wali kota, atas tindakan KAI yang sewenang- wenang, karena mau magar, gak ada sosialisasi, dan pemberitahuan," jelasnya.
Tondo Sujatmiko warga RT 04 LK III kelurahan karang maritim panjang, mengaku siap melawan jika ada aksi pemagaran yang dilakukan KAI di wilayahnya.
Apalagi kata dia, saat ini sejumlah rumah warga yang dekat di rel, sudah memiliki sertifikat. "Kalau pemagaran itu sampai mengambil lahan warga, dan tidak ada kompensasi maka kami akan melawan, dan kami siap tempuh jalur hukum, melalui tim advokasi kami," jelas Tondo kepada tribun kemarin
Humas PT KAI Subdivre III.2 Tanjung Karang Muhaimin membenarkan adanya rencana pemagaran di kiri kanan rel kereta api. "Program ini langsung dari pusat, dirjen perkeretaapian, jadi kami belum tahu. Besok baru sosialisasi dan pertemuan dengan warga di kantor camat bumi waras," jelas Muhaimin kepada wartawan kemarin via ponsel. (*)