Pria Ini Terkejut dengan Sikap Iriana Jokowi saat Kopernya Nyasar ke Rumah Presiden
Seorang pria penumpang pesawat berbagi pengalaman unik saat koper miliknya terbawa ke Rumah Presiden Joko Widodo.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang pria penumpang pesawat berbagi pengalaman unik saat koper miliknya terbawa ke Rumah Presiden Joko Widodo.
'Curhat' Arvan, penumpang pesawat maskapai Garuda Indonesia tujuan Solo-Jakarta, itu tersebar melalui pesan singkat WhatsApp yang diterima TRIBUNNEWS.com, Kamis (10/12/2015).
Begini curhatannya:
Pagi ini, saya terbang dengan Garuda penerbangan Solo-Jakarta. Pesawat take off pukul 07.40 WIB.
Setelah terbang sekitar 20 menit, saya baru sadar bahwa saya satu-satunya penumpang di Kelas Bisnis. Kursi Bisnis yang lain kosong.
Tapi eiits... ada orang lain yang sedang tertidur lelap di kursi bisnis paling belakang. Ternyata itu adalah pramugari Garuda yang terlihat sangat kelelahan.
Bahkan kepalanya sudah bersandar ke samping, menyentuh tangan kursinya.
Ketika pesawat mendarat di Jakarta, saya bertanya kepada Pramugari, "Apakah ada garbarata?" dan dijawab "Oh pasti ada dong. Kan ini ada penumpang spesial."
Saya agak heran. "Siapa ya tamu spesialnya?" Yang pasti bukan saya yang mereka maksud. Bukan pula pramugari yang tertidur lelap itu. Lantas, siapa??
Pernyataan Arvan pun dijawab oleh sang pramugari. Ternyata penumpang spesial tersebut adalah Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
"Ibu Iriana," kata pramugari sambil tersenyum. "Beliau ada di bangku 21 E, kelas Ekonomi."
Wah... saya benar-benar salut mendengar berita ini. Sebagai rakyat yang sangat concern dengan perilaku pemimpin-pemimpin kita yang sering tak bermoral, saya senang sekali dengan keteladanan-keteladanan kecil semacam ini.
Para Jokowi Haters sudah pasti akan bilang bahwa ini PENCITRAAN. Hehe... terserah saja. Bagi para pembenci apapun yg dilakukan oleh orang yg dibenci PASTI SALAH.
Biarkan saja. Biar Tuhan yang mencatat perbuatan mereka. Tapi saya ingin bilang di sini, bahwa saya percaya bahwa perilaku-perilaku sederhana yang ditunjukkan Ibu Iriana sangat dirindukan oleh masyarakat Indonesia.
Ibu Iriana hanya didampingi seorang putranya dan seorang asisten wanita, mbak Nida yang membantu saya mengambil gambar ini.
