7.000 Jurnalis Ditarget Ikuti Uji Kompetensi Wartawan Tahun 2016

Uji kompetensi menjadi prioritas organisasi sehingga harus mendapat dukungan seluruh pengurus provinsi PWI.

Editor: Reny Fitriani
ANTARA FOTO/Maulana Surya
Dokumentasi sejumlah wartawan dan warga Solo berdoa bersama sebelum membagikan nasi kuning pada kenduri perayaan Hari Pers Nasional, di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/2). Kegiatan tersebut untuk merayakan Hari Pers Nasional yang ke-69 tahun pada tanggal 9 Februari 2015. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MATARAM, NTB - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menargetkan 7.000 wartawan alias jurnalis mengikuti uji kompetensi wartawan pada 2016.

Ketua PWI Pusat, Margiono, di Mataram, Minggu, mengatakan, uji kompetensi menjadi prioritas organisasi sehingga harus mendapat dukungan seluruh pengurus provinsi PWI.

"Kami maklumi beberapa pengurus PWI di daerah menemui kendala menyelenggarakan uji kompetensi, yakni pendanaan tetapi sudah menjadi tanggungjawab pengurus mencari solusi," kata Margiono, pada rapat kerja PWI serangkaian Hari Pers Nasional, di Mataram, NTB.

Mataram menjadi tuan rumah peringatan puncak Hari Pers Nasional 2016. TNI AL juga mendukung dengan menggelar pelayaran KRI Makassar-590 rute Surabaya-Mataram, sebagai lokasi berbagai seminar dan lokakarya terkait Hari Pers Nasional 2016 itu.

Bagi PWI, kata Margiono, uji kompetensi penting untuk memastikan wartawan anggota PWI memiliki kapasitas sebagai sosok yang pantas dan mumpuni untuk menyandang profesi kewartawanan.

Data PWI, hingga 2015 sudah tercatat 5.363 orang dinyatakan kompeten sebagai jurnalis, yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu wartawan muda, wartawan madya, dan wartawan utama.

Jumlah 5.363 wartawan yang lulus uji kompetensi wartawan itu masih jauh dari jumlah wartawan anggota PWI sebanyak 14.000 orang.

Sejak menjadi lembaga penguji pada 2011, PWI sudah menyelenggarakan 170 kali ujian dengan tingkat kelulusan peserta 85 persen.

Tiga daerah mendapat apresiasi dari PWI Pusat atas penyelenggaraan uji kompetensi wartawan, yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Lampung,

"Secara umum UKW terselenggara atas dukungan dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan karena menginginkan wartawan profesional dan menjunjung tinggi etika," kata Margiono.

Ketua PWI Jawa Timur, Munir, mengatakan, PWI harus menjalin kemitraan dengan pihak lain untuk membantu penyelenggaraan uji kompetensi.

"Bisa meminta dukungan pemerintah daerah atau pihak lain yang tidak mengikat," kata Munir.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved