Perayaan Imlek 2016
Ini Faktor Pembeda Kalender Islam dan Tiongkok Meski Sama-sama Berbasis Bulan
Sistem penanggalan Tiongkok dan Islam sama-sama menggunakan bulan sebagai dasar perhitungannya.
Satu tahun adalah 354 hari. Setiap tahun terdiri dari 12 bulan yang lamanya antara 29 hingga 30 hari.
Karena lama satu bulan tak benar-benar tepat dengan waktu bulan mengelilingi bumi, kalender Islam mengenal tahun kabisat. Ada penambahan satu hari, menjadi 355 hari.
Awal tahun dimulai dari bulan Muharam. Nama-nama bulan diadopsi dari penanggalan yang ada di tanah Arab sejak masa Quraisy atau sebelum Islam.
"Bedanya Islam melarang memasukkan Nasi' (musim)," kata Thomas.
Penanggalan Tiongkok
Kalau sistem penanggalan Islam benar-benar berbasis bulan, sistem penanggalan Tiongkok memasukan unsur matahari.
Penetapan awal bulannya lebih sederhana. Patokannya bukan hilal, tetapi waktu konjungsi antara bulan dan matahari atau saat bulan dan matahari "bertemu" dan terletak segaris dari sudut pandang manusia.
Dalam Islam, saat konjungsi bulan dan matahari disebut ijtimak.
Karena mendasarkan pada waktu konjungsi, penentuan awal bulan baru dalam kalender Tiongkok tak perlu pengamatan. Cukup dihitung secara matematis.
"Astronom-astronom China sejak dahulu sudah ahli dalam membuat perhitungan itu," kata Thomas.
Sementara penentuan barunya sederhana, perhitungan tahun dalam penanggalan Tiongkok sedikit rumit.
"Unsur musim dimasukkan dalam penanggalan," kata Hakim.
Jika memakai unsur bulan saja, tahun baru Tiongkok akan sama nasibnya dengan tahun baru Islam. Bisa-bisa ada tahun baru yang jatuh pada musim dingin.
Masuknya perhitungan musim inilah letak perpaduan unsur matahari dan bulan dalam kalender Tiongkok.
Seperti diketahui, gerak semu tahunan matahari merupakan penentu musim di bumi. Saat matahari berada di 23,5 derajat Lintasng Selatan misalnya, belahan selatan akan mengalami musim panas dan belahan utara akan mengalami musim dingin.