20 Pohon dengan Nilai Proyek Rp 200 Juta Itu Kini Pelepahnya Mulai Menganggu

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 20 pohon palem kenari yang ditanam Pemkot Bandar Lampung di jalan Teuku Umar dan Pagar Alam kini pelapahnya mulai mengganggu warga yang berkendara.

Salah satu pengendara Aisyah (27) warga Rajabasa mengaku pernah terkena sabetan pelapah pohon palem kenari tersebut. "Saya pernah terkena daunnya ketika melaju dari Tanjungkarang menuju Rajabasa. Pohonnya berada di jalan Pagar Alam," kata Aisyah, Senin (15/2/2016).

Dirinya sempat kaget ketika terkena daun tersebut, namun masih bisa mengendarai motor yang ia kenakan. "Alhamdulilah masih pakai helm jadi gak kenapa-kenapa mukanya," katanya.

Dia tidak menyangka jika pelapah saun dipohon tersebut sangat pendek dan dapat mengenai dirinya maupun pengendara lainnya. Dia berharap supaya pelapah pohon cepat dibuang dan tidak menghalangi pengendara lainnya.

Pantauan Tribun ada beberapa pengendara sepeda motor maupun mobil terkena pelapah pohon tersebut sehingga mereka mencoba untuk menghindari pelapah yang mengarah pendek kejalan raya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung A Zainuddin mengatakan pihaknya akan melanjutkan keluhan dari warga terkait pelapah pohon palem kenari tersebut.

"Dari awal menanamkan daunnya masih diikat kuncup, dan baru seminggu ini dilepas. Kemungkunan daun masih belum kuat jadi menjulai kebawah dan berada dijalan raya," kata Zainuddin.

Pihaknya juga akan melakukan survey dan memotong daun yang mengarah kejalan dan dapat membahayakan pengendara. "Kemungkinan dahan daun akan dipotong terutama yang mengarah kejalan raya," imbuhnya.

Pohon palem kenari yang terhotung mahal bibitnya ini selalu dilakukan perawatan yang intensif. Pohon dengan harga Rp 10 juta per pohon ini selalu disiram dan dirawat dengan baik.