Danrem Tegaskan Tak ada Pemotongan Anggaran Babinsa

Menurut Joko, ia sudah memanggil semua komandan kodim, untuk memberikan penjelasan mengenai anggaran tunjangan Babinsa.

Penulis: wakos reza gautama | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG/Wendri Wahyudi
Danrem 043 Gatam Kol Inf Joko Putranto melakukan teleconference dengan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson, Rabu (23/12/2015). 

Laporan Reporter Tribun Lampung Wakos Gautama

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Komandan Korem 043/Garuda Hitam Kolonel Inf Joko P Putranto menyatakan, pihaknya sudah menelusuri keluhan Sersan Dua Umar Kusuma, anggota Babinsa Koramil Lampung Timur (Lamtim), mengenai tunjangan Babinsa sebesar Rp 50 ribu.

Keluhan itu disampaikan Umar di hadapan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di lapangan Korem 043/Garuda Hitam, Selasa (26/4/2016).

Gatot mengira ada pemotongan anggaran prajurit, dan meminta Komandan Korem mengusutnya karena diduga ada unsur korupsi.

Menurut Joko, ia sudah memanggil semua komandan kodim, untuk memberikan penjelasan mengenai anggaran tunjangan Babinsa.

“Jadi sebenarnya, tidak ada pemotongan anggaran Babinsa,” ujar Joko saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Selasa malam.

Joko menerangkan, anggaran tunjangan Babinsa memang sebesar Rp 50 ribu. Anggaran tunjangan itu tertulis di struk gaji bulanan.

Namun, tutur dia, ada tunjangan operasional lainnya bagi Babinsa di luar struk gaji.

Ia mengutarakan, aparat Babinsa mendapat tunjangan operasional sebagai aparat teritorial dan tunjangan pendampingan. Besarannya, kata Joko, bervariasi, tergantung rayon.

“Ada yang Rp 300 ribu. Kalau di Papua, bisa mencapai Rp 1,5 juta,” jelas Joko.

Anggaran operasional lainnya itulah, menurut Joko, yang tidak disebutkan Serda Umar dalam laporannya ke Panglima TNI. Padahal, Serda Umar dan semua Babinsa menerima tunjangan operasional lainnya itu.

Sehingga, lanjut Joko, kesannya ada pemotongan anggaran yang dilakukan atasannya.

“Jadi sejauh ini, saya melihat tidak ada kecurangan berupa pemotongan anggaran prajurit oleh atasannya,” ungkap Joko.

Joko mengatakan, dirinya sudah menyampaikan penjelasan itu ke Panglima TNI dan Asisten Teritorial Panglima TNI.

“Babinsa itu tidak salah. Penjelasan Aster juga benar. Cuma kesan yang timbul ada pemotongan. Padahal, tidak ada,” kata Joko.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved