Sempat Kaya Raya Punya Penghasilan Miliaran, Begini Nasib Dukun Cilik Ponari Sekarang
Setelah menjadi terkenal dan banyak didatangi pasien, Ponari menjadi kaya mendadak.
Pada 2011 lalu menjelang ujian nasional (unas) SMP, rumah bocah kelas V SD yang biasanya 'mengobati' orang sakit dengan batu sakti yang dicelupkan air ini, didatangi para pelajar SMP calon peserta unas.
Tujuan para siswa untuk meminta air yang sudah dicelup dengan batu pipih milik Ponari. Mereka berharap setelah minum air yang dicelup batu 'sakti', pikiran bisa tenang dan lancar dalam mengerjakan soal ujian.
"Kami tetap rajin belajar. Ini (minta air celupan batu Ponari) hanya tambahan ikhtiar saja, agar lebih tenang dan lancar, baik dalam belajar maupun dalam mengerjakan soal," kata Syaiful, pelajar SMP di Kecamatan Megaluh.
Syaiful datang ke rumah Ponari tidak sendirian, melainkan bersama 10 teman sekelasnya. Mereka datang membawa sebotol air kemasan. Mereka juga membawa pensil 2B yang akan digunakan untuk unas.
Begitu sampai di rumah Ponari, air yang dibawa para pelajar dipindah ke ember plastik. Selanjutnya, pensil untuk unas itu diceburkan ke ember. Tak berapa lama, Ponari muncul dari dalam rumah. Di tangan anak pasangan Khomsin-Mukharomah ini tergenggam batu 'ajaib' yang konon ditemukan saat hujan lebat bersamaan sambaran geledek.
Ember berisi air yang berjajar di teras rumah hasil dirinya berpraktik sebagai dukun cilik itu lantas ia celupi batu secara bergantian. Selesai melakukan pencelupan batu, Ponari buru-buru kembali ke dalam rumah.