dr Maya Metissa: Pencegahan Polio dengan Imunisasi Polio

"Seseorang yang terkena polio, biasanya saat balita belum mendapatkan imunisasi polio‎,"

Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
net
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Polio (Poliomielitis) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen, kelumpuhan atau kematian.

"Seseorang yang terkena polio, biasanya saat balita belum mendapatkan imunisasi polio‎," kata dr Maya Metissa, direktur RSU Ryacudu Kotabumi, Selasa (31/5).

Ia menerangkan, ciri awal seseorang terkena polio, yaitu terjadi panas yang tinggi mencapai 38 derajat celcius. Disertai terjadinya ‎lumpuh dikedua kaki. Kakinya biasanya bengkok atau mengecil. Penderita polio terjadi kebanyakan pada balita.

Tidak ada obat untuk polio. Pengobatan bertujuan untuk mengelola efek dari penyakit. Pilihan terapi suportif meliputi: Antibiotik – untuk infeksi sekunder Obat penghilang rasa sakit (analgetik) Ventilator portabel untuk membantu pernapasan Obat untuk mengurangi kejang otot Latihan atau olahraga ringan-sedang Fisioterapi.

Pencegahan Polio yakni dimulai dengan kebersihan pribadi yang baik dan sanitasi publik yang baik. Ini akan membantu mencegah penyebaran atau penularan penyakit polio.

"Disamping itu langkah terbaik pencegahan polio adalah melakukan vaksinasi atau imunisasi polio" terangnya.‎ (ang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved