Putri Mereka Tewas Kecelakaan, Pasutri Ini Minta Keadilan ke Kapolda Lampung
“Dia (Nur), putri saya satu-satunya. Kuliah di IAIN Raden Intan. Cita-citanya menjadi guru. Dialah harapan kami, Pak,” ujar Adi.
Penulis: wakos reza gautama | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kehilangan putri satu-satunya masih membekas di hati Adi Kurdi dan istrinya. Mereka ikhlas jika anak mereka meninggal dunia secara wajar. Namun yang terjadi, Nur mengembuskan napas terakhir karena kecelakaan lalu lintas.
Yang membuat Adi dan istri terluka adalah orang yang membuat anak mereka tewas, belum tertangkap. Adi dan istri menuntut keadilan ke Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin di Lapangan Saburai, Kamis (9/6/2016).
“Dia (Nur), putri saya satu-satunya. Kuliah di IAIN Raden Intan. Cita-citanya menjadi guru. Dialah harapan kami, Pak,” ujar Adi.
“Saya berharap dapat keadilan dari kasus anak saya ini,” imbuh istri Adi.
Adi mengaku ada keanehan saat diperiksa untuk berita acara pemeriksaan (BAP).
“Dalam BAP, saya ditanya apakah saya ikhlas menerima kematian anak saya, dan saya tidak akan menuntut,” ucap Adi.
Adi mengaku tidak mau menandatangani BAP karena merasa tidak ikhlas terhadap kematian anaknya. Adi menceritakan, Nur meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Jalan Pangeran Tirtayasa, Kecamatan Sukabumi, pada Mei lalu.
Menurut Adi, anaknya yang sedang mengendarai sepeda motor ditabrak sepeda motor. Nur sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Nahas, nyawanya tidak bisa diselamatkan.
“Sampai sekarang saya tidak tahu siapa pelakunya,” kata Adi.