Teroris di Dhaka Pisahkan Sandera yang Tak Bisa Baca Alquran
Tak ada yang menduga, sekelompok pemuda itu ternyata membawa senjata api, sejumlah bom, dan pedang.
“Saya tak mengerti apa yang mereka yakini, muslim macam apa sebenernya mereka ini?" ungkap dia lagi.
Baca Alquran
Seorang saksi mata, Hasnat bercerita kepada ayahnya, Rezaul Karim, para penyandera meminta semua orang di dalam restoran itu untuk membaca Kitab Suci Alquran.
Mereka yang bisa membaca Alquran kemudian dipisahkan dari tawanan yang lain, begitu yang disaksikan Hasnat.
Peristiwa yang menelan korban jiwa dari warga sejumlah negara, di antaranya Italia, Amerika Serikat, Jepang, dan India, tentu mengundang reaksi keras.
Kementerian Dalam Negeri AS segera mengeluarkan pernyataan bahwa ada warganya yang tewas dalam serangan itu.
Mereka lalu menegaskan akan memberikan dukungan penuh kepada Perdana Menteri Hasina, atas komitmen perempuan itu dalam memberantas ekstremisme di Banglades.
Sementara, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe langsung membentuk tim kerja yang dikirim ke Banglades, untuk membantu langkah investigasi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/dhaka_20160703_130513.jpg)