Idul Fitri 1437 H

Keuntungan Menjual Selongsong Ketupat Lebih Mengenyangkan

Laris manisnya penjualn selongsong ketupat jelang perayaan Idul Fitri seudah menjadi pemandangan yang lumrah di setiap daerah.

Penulis: heru prasetyo | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Laris manisnya penjualn selongsong ketupat jelang perayaan Idul Fitri seudah menjadi pemandangan yang lumrah di setiap daerah. Tapi siapa yang menyangka bahwa penjualan ketupat hanya membutuhkan modal sedikit, namun mendatangkan untung yang lumayan.

Seperti Surdi (44), pengrajin sekaligus penjual kulit ketupat di Jalan Hayam Wuruk, Kota Bandar Lampung. Dia mengaku berjualan kulit ketupat tersebut hanya ketika mendekati Idul Fitri saja.

"Saya sih sehari-hari pedagang sayuran di pasar, tapi pas mau jelang lebaran kaya gini saya jualan kulit ketupat, karena lebih menguntungkan," ujarnya saat ditemui, Selasa (6/7).

Pria ini telah berjualan kulit ketupat sejak hari Senin (4/6) kemarin. Dia biasanya datang dengan membawa 2 ikat daun kelapa atau yang biasa disebut janur, dimana tiap ikat berisi ratusan janur.

"Janurnya dibawa dari Gading yang saya beli dari pemilik kebun kelapa di sana. Sampai sini baru saya anyam sampai berbentuk ketupat," lanjutnya.

Selembar daun kepala tersebut dia beli seharga Rp 100 sedangkan bila sudah jadi kulit ketupat dia jual sebesar Rp 500 per biji, selain itu dia juga menjual daun kelapa tersebut Rp 300 per lembar.

"Tiap hari saya dibantu teman bisa bikin sekitar 100.200an kulit ketupat. Biasanya ketupatnya saya jual per ikat Rp 5.000 bisa lebih, isinya 10 ketupat," jelas pria yang sudah 10 tahun menjadi pedagang musiman kulit ketupat di wilayah tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved