"Berani Tidak Menteri Kesehatan Suntik Cucunya dengan Vaksin Palsu"

Empat bulan setelah diimunisasi, anak saya malah sering sakit. Empat bulan setelah diimunisasi, anak saya malah sering sakit

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Menteri Kesehatan, Nila Moeloek dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7/2016) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Penyataan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek bahwa vaksin palsu tidak akan berdampak buruk pada anak, ditanggapi sinis oleh orang tua yang anaknya pernah menjalani proses imunisasi di Rumah Sakit Harapan Bunda.

August Siregar, orangtua yang pernah mengimunisasi anaknya di rumah sakit tersebar vaksin palsu itu, menyebut pernyataan Nila tidak berdasarkan penelitian.

Terlebih ada temuan bahwa alat yang digunakan pelaku pembuat vaksin palsu sudah dalam keadaan berkarat.

Air yang disuntikkan ke dalam botol vaksin bekas pun tidak bisa dijamin terbebas dari bakteri.

"Menteri Kesehatan memberikan pernyataan yang terlalu dini bahwa vaksin palsu tidak ada efek. Kalau dia yakin, berani tidak dia suntik cucunya dengan vaksin palsu," kata Albertus saat mengadu ke Lembaga Perlindungan Anak di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).

Terkait dampak negatif dari dugaan vaksin palsu disebutkan seorang orang tua yang anaknya menjalani imunisasi di Rumah Sakit Harapan Bunda.
Yanti (37) mengaku kesehatan anaknya terus menurun sejak divaksin di RS Harapan Bunda pada tahun ini.

"Empat bulan setelah diimunisasi, anak saya malah sering sakit," kata Yanti di tempat yang sama.

Setelah beberapa lama anaknya terus sakit, cerita Yanti, dia membawa buah hati ke dokter.

"Dokter bilang anak saya terserang bakteri," katanya sambil terisak.
Bahkan, saat ini, Yanti menyebutkan anaknya masih dalam keadaan kurang sehat.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved