Warga Lampura Pilih Beli Daging Sapi Ketimbang Daging Kerbau

Warga setempat selama ini lebih memilih dan menyukai daging sapi ketimbang kerbau.

Penulis: anung bayuardi | Editor: taryono
TRIBUN LAMPUNG/Bayu Saputra
Pedagang daging sapi di Pasar Pasir Gintung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Rencana pemerintah mengimpor 10.000 kilogram daging kerbau kurang mendapat respons pedagang daging dan masyarakat Kabupaten Lampung Utara.

Warga setempat selama ini lebih memilih dan menyukai daging sapi ketimbang kerbau.

Sumartini, penjual daging sapi di Pasar Sentral Kotabumi, meyakini jika daging kerbau impor masuk ke pasaran, tidak akan terlalu berpengaruh terhadap harga pasar.

"Meskipun nantinya daging kerbau impor dijual ke pasaran dengan harga Rp 60.000 per kilogram (kg), tetap tak akan berpengaruh terhadap pasaran daging sapi. Saat ini harga daging sapi per kgnya Rp 120.000," ujarnya, Minggu (17/7).

Hal yang sama dikatakan Sutaryo, penjual daging sapi di Pasar Pagi, Kotabumi.

Menurutnya, masuknya daging kerbau impor tak akan mempengaruhi pasaran daging sapi segar.

"Di Lampung Utara warganya lebih suka daging sapi ketimbang daging kerbau, makanya tidak ada pedagang yang menjual daging kerbau karena peminatnya tak ada," ujarnya.

Yani (38), warga kelurahan Tanjung Harapan, Kotabumi Selatan, lebih memilih beli daging sapi.

"Saya pilih daging sapi, karena sudah biasa. Kalau daging kerbau, belum pernah sama sekali. Belum lagi kehalalannya, saya juga tidak tahu," ujar ibu rumah tangga ini.

Sebelumnya diberitakan pemerintah mengimpor daging kerbau dari India sebanyak 10 ribu ton. Langkah ini diambil untuk menekan harga daging sapi di Indonesia.

Kebijakan tersebut saat ini menuai banyak kontroversi, salah satunya terkait jaminan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini menegaskan, dagingkerbau yang diimpor asal India sudah melewati proses karantina ketat.

Jaminan bebas PMK diberikan langsung oleh otoritas karantina India.

"Kami sedang menuntaskan protokol karantina pemerintah dan otoritas di sana. Artinya kita minta jaminan sampai (daging) kerbaunya dikapalkan memenuhi persyaratan sesuai dengan imporprotokol Kementan," katanya ditemui di kantor Kementan, Jakarta, Selasa (12/7/2016). (ang)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved