Arloji Ungkap Tabir Misteri Pembunuhan Anggota DPRD Korban Mutilasi, Polisi Tersangka Simpan Cincin

Awalnya Tarmizi tidak tahu isi kardus tersebut. Belakangan Medi memberitahu kardus berisi mayat.

Penulis: wakos reza gautama | Editor: Heribertus Sulis
Tribun Lampung
Brigadir Medi 

Pada saat masuk ke mobil, Tarmizi mencium bau amis. Tarmizi menanyakan bau amis itu ke Medi. Agar tidak ada bau menyengat, Medi menyemprot pengharum udara di mobil. Medi membawa Tarmizi ke rumahnya.

Medi sempat mandi di rumahnya. Medi kemudian membawa Tarmizi pergi ke Martapura. Sampai disana, Medi membuang kardus. Awalnya Tarmizi tidak tahu isi kardus tersebut. Belakangan Medi memberitahu kardus berisi mayat.

Setelah itu, Medi diduga memberikan jam tangan ke Tarmizi. Jam tangan itu diduga milik Pansor. Penyelidikan polisi mengarah kepada keterlibatan Tarmizi. Polisi menangkap Tarmizi di depan Polsek Natar, Lampung Selatan, Senin (25/7) malam.

Tarmizi mengakui ikut membuang mayat Pansor bersama Medi. Dari situlah, petugas menangkap Medi di rumahnya. Di rumah Medi, polisi menemukan cincin yang diduga milik Pansor. Polisi belum menemukan mobil Pansor yang diduga sudah dijual ke Jakarta.

Kemarin Tribun Lampung melakukan penelusuran di salah satu warung makan di bilangan Jalan Sultan Agung yang diindikasi menjadi tempat Tarmizi bekerja. Namun di warung yang didatangi tidak ada yang mengetahui dan mengenal siapa Tarmizi.

"Kami tidak tahu gak kenal sama Tarmizi atau Dede, pekerja kami ya yang ada di sini," ujar salah satu pekerja di warung makan di Jalan Sultan Agung, saat ditemui Tribun.

Siapakah Brigadir Medi?

Menurut penelusuran Tribun di internal kepolisian, Brigadir Medi Andika merupakan anggota polisi yang pernah jadi ajudan Kapolresta Bandar Lampung saat dijabat Kombes Dwi Irianto, beberapa tahun lalu.

Dalam pergaulannya, Medi dikenal sebagai sosok yang ramah kepada awak media saat menjadi ajudan Dwi.

Setelah menjalani tugas sebagai ajudan, Medi kemudian dipindahtugaskan ke Satuan Intelijen dan Keamanan Polresta Bandar Lampung.

Dari bagian intel, Medi lantas dipindah ke bagian Provost. Pemindahan Medi ke Provost terjadi beberapa bulan sebelum ditangkap polisi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved