Politisi Ini Sebut Skenario Mengusung Ahok-Djarot Jadi Opsi Utama PDIP Saat Ini
Eriko menyebut, sebenarnya, skenario mengusung Ahok-Djarot ada di posisi terakhir dari tiga opsi yang dibuat PDIP. Namun, kini opsi itu naik jadi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga menyatakan, pengusungan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, menjadi skenario utama PDIP di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Eriko menyebut, sebenarnya, skenario mengusung Ahok-Djarot ada di posisi terakhir dari tiga opsi yang dibuat PDIP. Namun, kini opsi itu naik jadi opsi utama PDIP untuk Pilkada DKI Jakarta.
"Skenario Ahok-Djarot yang tadinya ketiga, jadi pertama. Nah, skenario yang pertama sekarang jadi yang kedua, dan yang kedua jadi skenario ketiga," kata Eriko, dalam diskusi di Radio Sindo Trijaya Network, dengan tema Sinema Politik Pilkada DKI di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/9/2016).
Skenario pertama turun jadi posisi kedua, kata Erico, yakni PDIP mengusung calon hasil penjaringan dan fit and proper test di PDIP. Posisi kedua yang kini jadi skenario terakhir, yakni mengusung kader internal.
PDIP menjadi partai yang mampu mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur sendiri, karena punya 28 kursi di DPRD.
Eriko mengakui, memang banyak kritik dari kader PDIP kepada Ahok, namun, pandangan publik tetap diutamakan. Kalau memang Ahok-Djarot masih diinginkan masyarakat, tidak ada alasan PDIP tidak mengusung keduanya lagi.
"Kita lihat proses pembangunan kan sedang berjalan, dan sedang dalam on track, kalau memang ini memungkinkan dan ini diinginkan masyarakat DKI, kenapa tidak untuk terus berlanjut," ujar Eriko.
Ia merujuk beberapa hasil survei, seperti dari Populi Center, Kedai Kopi, dan sebagainya, Ahok tetap ada di posisi pertama.
"Coba perhatikan, Pak Ahok tetap di posisi satu dan yang kedua Ibu Risma, ada satu hal di sini itu membanggakan," ujar Eriko.
Namun, dia menyatakan politik sangat dinamis. Semua hal mungkin, termasuk opsi mengusung Ahok-Djarot, bisa saja berubah lagi.
"Tidak ada yang tidak mungkin," ujar Eriko.
Hadir dalam diskusi itu, Ketua KPU DKI Sumarno, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, Bakal Calon Gubernur DKI Rizal Ramli, dan Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari PKS, Mardani Ali Sera.