401 Atlet Berlaga di Kejurnas Pencak Silat Piala Menpora

Kejurnas ini dilangsungkan di Gedung Serbaguna Universitas Lampung (Unila) dari Senin (10/10) hingga 16 Oktober mendatang.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 401 atlet yang berasal dari 68 kontingen berlaga di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat antar perguruan tinggi.

Adapun kejurnas pencak silat ini menurut Rektor Unila Hasriadi Mat Akin dalam rilis yang diterima Tribun Lampung, Selasa (11/10) mengatakan, kejurnas ini memperebutkan piala Menpora (Menteri Pemuda Olahraga) VI.

Kejurnas ini dilangsungkan di Gedung Serbaguna Universitas Lampung (Unila) dari Senin (10/10) hingga 16 Oktober mendatang.

Penyelenggaraan kejurnas pencak silat antar perguruan tinggi ini tak lain hasil dari kerja sama mahasiswa Unila yang tergabung dalam UKM Pencak Silat dan Forum Komunikasi Pencak Silat Indonesia (FKMPI).

Kegiatan ini merupakan salah satu wahana untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa, khususnya di bidang olahraga pencak silat.

Ajang nasional bertema “Prestasi Untuk Negeri, Bakti Pada Pertiwi” ini juga merupakan agenda rutin dua tahunan yang menampilkan putra putri terbaik perwakilan kampus.

Dalam kompetisi kali ini para peserta akan memperebutkan piala bergilir Menpora yang sebelumnya dipegang Universits Sebelas Maret.

Sedangkan piala Kadispora Lampung yakni peserta yang memang kategori peserta terbaik dan kontingen terbaik.

"Terima kasih atas kepercayaan Menpora yang menjadikan kampus hijau Unila sebagai tuan rumah pelaksanaan kejurnas pencak silat tahun ini  "ucapnya

Dituturkan Hasriadi, pencak silat sendiri merupakan budaya asli Indonesia, dan sebagai bagian masyarakat Indonesia maka sudah sepantasnya ikut berbangga.

Terlebih lagi sejumlah akar budaya Indonesia kini sudah mulai terserap oleh bangsa asing. Salah satunya melalui teknologi informasi yang berkembang sangat pesat.

Selain sebagai salah satu upaya melestarikan budaya Indonesia, pencak silat ini adalah kegiatan positif. Dengan melibatkan generasi muda di tengah perkembangan informasi teknologi dan gawat darurat penyalahgunaan narkoba.

Dengan melaksanakan ini artinya kita sekaligus mendukung gerakan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda Indonesia yang akan disahkan melalui inskripsi UNESCO.

“Bangun lah karakter Indonesia jangan malah ikut tergerus era globalisasi. Kejurnas pencak silat ini merupaan salah satu cara membentengi dari pengaruh-pengaruh negatif budaya asing,” pesannya. (*/byu)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved