Pemkot Akan Lakukan Pendataan Ulang Demi Genjot Capaian PBB

Laporan Reporter Tribun Lamoung Dewi Anita

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus melakukan upaya untuk menggenjot pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2016. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kota (Sekkot) Bandar Lampung, Badri Tamam, Senin (28/11) di ruangannya.

Badri mengatakan sejauh ini pencapaian PAD tahun 2016 mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan tahun berjalan 2015 lalu. "Kalau dilihat dari target, pencapaian kita cukup optimal," katanya.

Dalam evaluasi ini, Pemkot terus mengoptimalkan pencapaian PAD, terutama dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). "Makanya kita lakukan pendataan ulang, biar masyarakat tergugah untuk membayar PBB, makanya kita berharap bulan November ini bisa meningkat. Tim kita juga masih turun ke lapangan terus," tambahnya.

Badri mengungkapkan, realisasi yang kita harapkan dari PBB dari target murni diatas 70-80 persen. Tapi, dari sektor lain ada yang telah melebih dari target, seperti pajak hiburan yang telah mencapai 106 persen.

"PBB tahun 2015 hanya mendapat Rp 48 miliar. Sedangkan PBB tahun ini, telah memperoleh Rp 75 miliar. Dan pencapaian ini akan terus meningkat hingga akhir tahun ini. Kita berharap bisa mencapai Rp 85 - Rp 90 miliar. Jika dibandingkan tahun lalu, target kita meningkat hingga 100 persen," katanya.

Yang jelas, kata dia, Pemkot akan terus mengejar ketertinggalan PBB dan sektor lainnya yang belum tercapai. Seperti Hak Guna Bangunan (HGB) di Pasar Tengah. "Target kita dari retribusi HGB Pasar Tengah kita cukup besar diatas Rp 10 miliar, karena masih ada sekitar 30 - 40 ruko yang belum bayar. Dan Pemkot juga sudah menang atas gugatan dari pedagang," imbuhnya.

Sementara, Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung mengejar target pendapatan asli daerah dari sektor PBB. Sampai 27 november 2016 data pemasukan PBB sudah mencapai 49 persen atau sekitar Rp 74 miliar dari target.

Kepala Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung Yanwardi menyatakan sampai saat ini PAD dari sektor PBB sudah mencapai hampir 50 persen. "Sektor PAD mencapai Rp 74 miliar hampir 50 persen. Peningkatan ini selalu kita kejar smapai akhir tahun," kata Yanwardi diruang kerjanya, Senin (28/11/2016).

Selain itu untuk pendapatan PAD yang dipegang Dispenda selain PBB yakni pajak Restoran, pajak hiburan, hotel, reklame, penerangam jalan dan juga BPHTB. "Jika dikalkulasi pendapatan di Dispenda sudah mencapai 61 persen. Ini meningkat dibandingkan tahun lalu," imbuhnya.

Untuk pajak BPHTB mencapai 43 persen dsri target Rp 140 miliar. Hiburan sudah melebihi target 106 persen dari target Rp 9 miliar, Hotel mencapai 74 persen dari target Rp 21 miliar, pajak penerangan jalan 81 persen dari target Rp 90 miliar, reklame sudah mencapai 81 persen dari target Rp 41 miliar.

Namun pencapaian PAD dispenda ini meningkat dibanding tahun lalu. "Jumlahnya meningkat dari tahun lalu sebanyak Rp 57 miliar, tahun lalu hanya Rp 227 miliar dan sekarang mencapai Rp 285 miliar," pungkasnya.(det)