Pesawat Polri Hilang Kontak

Cerita Tiga Polisi Penumpang Pesawat Skytruck Polri

Mereka kaget ketika melihat ada berita di televisi soal kecelakaan. Mereka nanya lagi apakah benar terjadi kecelakaan.

Kristian Erdianto
Kasubdit Peningkatan Profesi (Katprof) Direktorat Polisi Udara Baharkam Polri, Kombes Pol Hendrawan, saat memberikan keterangan terkait jatuhnya pesawat Skytruck milik Polri, di kantor Basarnas Pusat, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016). 

Naik pesawat lain

Pimpinan sekaligus pilot yang ikut ditugaskan BKO (bawah kendali operasi) di Polda Babel, Kompol Aldianto, mengakui dirinya tidak ikut dalam penerbangan itu karena menumpang penerbangan komersil.

"Kebetulan saya rumahnya dekat Bandara Soekarno-Hatta, jadi saya naik pesawat komersil," kata Kompol Aldianto.

Tiga polisi dan satu pilot ini ditugaskan membantu Polda Babel. Tugasnya antara lain mengendarai helikopter kepolisian yang membawa pejabat VIP dan pejabat teras kepolisian, serta melakukan pemantauan melalui udara dan SAR.

Pilot Kompol Aldianto tinggal di Jakarta, Kopilot Brigadir Sanioko asal Kalimantan, dan dua mekaniknya, Brigadir Endri L asal Yogyakarta dan Bripda Angga asal Jakarta.

"Kami sudah beberapa kali tugas disini, hanya Angga yang pertama kali. Memang rotasi ini sudah biasa. Kru yang kami gantikan Sabtu sore sudah pulang ke tempat tinggalnya masing-masing naik pesawat komersil," jelas Aldianto.

Potongan tubuh

Tak mudah menemukan para penumpang pesawat Cassa Skytruck P-4201milik Polri yang mengalami musibah di perairan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Hingga hari kedua pencarian, Minggu (4/12), tim SAR baru menemukan potongan tubuh korban di lokasi jatuhnya pesawat yang membawa 13 orang anggota Polri itu.

Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan titik jatuhnya pesawat nahas itu sudah diberi tanda dan laut dalam kondisi tenang. Namun hingga Minggu siang belum ada tanda-tanda kemunculan serpihan tubuh pesawat maupun jenazah korban.

"Hari pertama serpihan sudah muncul, berupa tas-tas, kursi, termasuk potongan tubuh manusia. Ini yang jadi kesulitan kita, karena bukan berupa jasad utuh, tapi potongan tubuh manusia," ujar Sam Budigusdian.

Ia berharap Basarnas bisa menurunkan alat deteksi dan penyelam untuk menemukan korban lagi.

"Siapa tahu masih ada korban yang terjebak dalam badanpesawat," ujarnya.

Ia menuturkan ada enam kapal yang masih melakukan pencarian. Dijelaskan, dua kapal masing-masing berada di sektor 1 dan sektor 2 lokasi jatuhnya pesawat, dua kapal berkeliling (mobile), dan termasuk kapal yang ditumpanginya.

Dalam kapal yang ditumpangi Kapolda ada satu kantong jenazah dan satu boks sterofoam.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/3
Tags
Polri
Kepri
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved