Wanita Ini Tidak Pandai Memijat, Tapi Lebih Sering Memancing Libido yang Dipijat

Ia lebih sering 'memancing' libido orang yang ia pijat. Rok yang memiliki belahan hingga ke pinggang tidak jarang sengaja ia buka.

Editor: taryono
KOMPAS.COM
Ilustrasi seksi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Seorang perempuan berseragam khas karyawan hotel langsung menyapa. Ia menjelaskan singkat pelayanan apa saja yang akan didapat saat melakukan massage.

Setelah menentukan ruangan pelanggan akan diarahkan ke meja operator untuk memilih terapis yang mau dipakai.

Sekitar 15 menit menunggu, pegawai tersebut menuntun menuju ruangan. Fasilitas ruangannya terbilang mewah dengan ranjang berukuran besar (untuk dua orang), kamar mandi, dan dilengkapi televisi LED dan pendingin ruangan.

Seorang wanita muda mengenakan seragam bermotif batik langsung masuk ke dalam kamar. Ia seperti sudah sangat paham tugasnya. Dia sudah hampir 2 tahun bekerja sebagai terapis massage (pemijat).

Namanya KN, mengaku berasal dari Lampung. Tamat SMA ia datang ke Palembang. Ia mengaku telah bercerai dengan suaminya dan punya seorang anak berumur 9 tahun.

KN tidak cukup pandai untuk memijat. Ia lebih sering 'memancing' libido orang yang ia pijat. Rok yang memiliki belahan hingga ke pinggang tidak jarang sengaja ia buka.

Meskipun begitu KN tidak langsung menawarkan diri untuk bisa dikencani pelanggan. Ia tidak mau dimarahi atasannya karena sengaja mengajak pelanggannya berhubungan intim.

"Hotel hanya menyiapkan terapis. Urusan diajak tidur, tergantung terapisnya masing-masing mau atau tidak," ujarnya.

Pengakuan KN, setiap memijat tamunya ia hampir selalu dibujuk untuk memberikan pelayanan plus. Hanya sekedar memijat alat vital (hand job) hingga melakukan hubungan suami-istri. Ia tidak menolak setiap ajakan untuk melakukan hubungan seks. Terpenting sesuai dengan harga yang ia tentukan.

KN memasang tarif Rp 1 juta untuk melayani hubungan seks dan Rp 300 ribu untuk hand job. Ia lebih banyak melayani hubungan seks. Satu hari bisa 3 orang.

"Satu hari bisa melayani 3 sampai 4 orang. Ada juga yang tidak mau melakukan seks. Hanya dipijat," ujarnya.

Dalam berhubungan seks KN tidak pernah meminta tamunya untuk menggunakan alat pengaman (kondom, red). Ia hanya menuruti kehendak tamu. Banyak tamu yang lebih suka tanpa pengaman.

KN juga mengakui dirinya pernah diajak oleh warga asing (bule) untuk berhubungan seks. Dirinya tidak menolak. Bahkan mereka tidak menggunakan kondom. Ia secara lantang mengatakan tidak takut tertular HIV.

"Orang kita (pribumi) juga sering gonta-ganti pasangan. Sama saja dengan bule," katanya.

Selama bekerja menjadi terapis pijat, KN sudah tidak tahu lagi berapa kali ia melayani tamu. Ia mengakui ada seorang pejabat yang pernah ia layani. Namun ia tidak mau terlalu mencampuri urusan pribadi tamunya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved