Petani yang Bobol ATM di Bandar Lampung Sudah Tinggalkan Rumah Sejak 3 Tahun Lalu
Pelaku pembobol ATM asal Kecamatan Kota Agung Timur, selama ini tidak pernah ada di rumah.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Pelaku pembobol ATM asal Kecamatan Kota Agung Timur, selama ini tidak pernah ada di rumah.
Menurut Hoki, adik tersangka Nopiliansyah, kakaknya sudah meninggalkan rumah lebih dari tiga tahun.
Bahkan saat Lebaran tahun lalu, tersangka tidak pulang ke rumah.
"Kalau pulang juga tidak pernah pulang ke rumah, tidak tahu pulangnya di mana, setelah itu pergi lagi. Sekarang juga, kami tidak tahu dia di mana," ujar Hoki, Kamis (26/1/2017)
Ia mengaku, Nopiliansyah dulu pergi bekerja di sebuah perusahaan di Pulau Jawa.
Namun, ia diberhentikan.
Setelah itu, keluarga tidak mengetahui lagi keberadaannya.
Sedangkan, pelaku pembobol ATM lainnya, Mudri, juga tidak pernah tampak di kampungnya.
Dia pun tidak punya alamat tempat tinggal yang pasti.
Sebelumnya diberitakan, dua orang petani asal Tanggamus ditangkap saat membobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Rakyat Indonesia, di Jalan ZA Pagar Alam, depan Museum Lampung.
Modus petani itu cukup canggih, yakni mengambil uang tunai tanpa ada catatan transaksi atau terdebit.
Alhasil, saldo rekening tabungan pun tak berkurang.
Aksi pembobolan ATM pakai tangan kosong itu terbongkar, setelah pihak BRI melapor ke Polresta Bandar Lampung.
Pihak BRI curiga karena uang di dalam ATM di Jalan ZA Pagar Alam, selalu berkurang tapi tidak tercatat di transaksi.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, kedua tersangka pembobol mesin ATM adalah Nopiliansyah (27) dan Mudri (40), warga Kecamatan Kota Agung Timur, Tanggamus.
Kedua tersangka sehari-hari bekerja sebagai petani.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/ilustrasi-atm_20170112_184115.jpg)