Menyedihkan, Wanita Hamil Ini Pilih Meninggal Agar Bayinya Bisa Lahir Selamat
Kebanyakan ibu yang mengandung harap-harap cemas, menunggu kelahiran sang buah hati.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Momen persalinan seharusnya menjadi hari bahagia bagi para wanita.
Kebanyakan ibu yang mengandung harap-harap cemas, menunggu kelahiran sang buah hati.
Peristiwa itu juga dialami seorang wanita bernama Karisa Bugal.
Karisa tampak sudah siap untuk melahirkan anaknya, saat pergi ke Medical Center of Aurora, Colorado.
Hanya saja, setelah sampai di rumah sakit, dokter menemukan kalau Karisa memiliki emboli cairan ketuban, sebagaimana dilansir Lifedaily.
Perlu diketahui, emboli cairan ketuban adalah kondisi langka namun serius, yang terjadi ketika cairan ketuban (cairan yang mengelilingi bayi di rahim selama kehamilan) atau bahan janin, seperti rambut, memasuki aliran darah ibu.
Emboli cairan ketuban sulit didiagnosis.
Jika dokter mencurigai seorang ibu mengalami emboli cairan ketuban, maka perlu perawatan segera untuk mencegah komplikasi, yang berpotensi mengancam nyawa.
Sayangnya, belum ada perawatan medis yang bisa ditemukan, untuk mencegah kondisi tersebut, dan membuat banyak ibu tak bisa bertahan hidup.
Diperkirakan, emboli cairan ketuban menyebabkan hingga 10 persen kematian ibu, di negara-negara maju.
Kematian dapat terjadi dalam waktu satu jam dari awal gejala.
Dokter Kelly Gerow yang bertanggung jawab melahirkan anak Karisa mengatakan pada USA Today bahwa ia melihat denyut bayi Karisa menurun, dan saat itu, sang ibu dan bayi berada dalam bahaya.
Menurut para ahli medis, itu adalah komplikasi yang sangat jarang terjadi pada persalinan, dan hanya terlihat pada 1 dari 80.000 kelahiran.
Karisa pada akhirnya membuat keputusan cepat.
Wanita berusia 34 tahun itu memutuskan untuk melakukan c-section dengan anestesi, yang ternyata itu menjadi keputusan terakhir dalam hidupnya.
"Opsi lain untuknya bisa saja membuat Karisa tetap terjaga selama operasi, tapi pada saat yang sama, sang anak bisa saja meninggal," ujar Gerow.
Pertanyaan terakhir Karisa sebelum meninggal adalah mengenai berat badan sang anak, yang diberi nama Declan.
Setelah ditimbang, berat badan Declan adalah 3,1 kilogram.
Sayangnya, Karisa tidak akan bisa memegang dan melihat bayi laki-lakinya itu.
Suami Karisa, Wes Bugal tak bisa menyembunyikan kesedihan setelah momen persalinan.
"Bagaimana saya menjelaskan kepada anak saya bahwa ibunya meninggal saat melahirkan dia?
Saya memikirkan hal itu sepanjang waktu.
Bagaimana saya menjelaskan pada anakku ketika dia bertanya 'Di mana Mommy?'" ujar Wes.
Declan tidak memiliki kesempatan untuk bertemu ibunya.
Tapi suatu hari, dia akan menyadari bahwa ibunya adalah seorang pahlawan.
Ibunya meninggal dan membuat keputusan penting, untuk menyelamatkan bayinya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/karisa-bugal_20170226_203816.jpg)