Kasus Korupsi Proyek E KTP
Mantan Sekjen Kemendagri Akui Terima 500 Ribu Dolar AS, Dikembalikan Berarti Bunuh Diri
Pemberian pertama dari Irman sebesar 300 ribu dolar AS, dan 200 ribu dolar AS dari Andi Agustinus atau Andi Narogong.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) 2007-2014, Diah Anggraeni mengaku mendapatkan uang 500 ribu dolar Amerika Serikat, dari mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Irman; dan pengusaha Andi Narogong, seorang penyedia barang dan jasa di Kemendagri.
Uang yang diterima pada 2013 itu, diberikan secara bertahap.
Pemberian pertama dari Irman sebesar 300 ribu dolar AS, dan 200 ribu dolar AS dari Andi Agustinus atau Andi Narogong.
Pemberian uang tersebut berkaitan pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.
Uang 300 ribu dolar AS diterima Diah Anggraeni di rumahnya, yang diantar langsung oleh Irman.
Diah, saat ditanyai ketua majelis hakim Jhon Halasan Butar Butar mengatakan, ia tidak tahu menahu mengenai uang tersebut.
"Saya tidak punya pemikiran negatif terhadap Pak Irman, Yang Mulia," kata Diah Anggraeni, di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Tidak berselang lama, Diah kemudian menerima lagi 200 ribu ribu dolar AS dari Andi Narogong.
Uang tersebut diserahkan Andi langsung kepada Diah, di Kemendagri.
Diah mengaku saat itu terkejut karena mendapat uang dari Andi.
Kepada Andi, Diah mengatakan tidak mau menerima uang tersebut karena tidak tahu sumber uang tersebut.
"Andi Agustinus datang ke kami berikan uang kepada kami, dan saya katakan, ini uang e-KTP ya, Ndi? katanya bukan, Yang Mulia. Saya waktu itu belum terpikir. (Kemudian saya bilang) Enggak usah, Ndi, ditinggal begitu saja di meja kami," cerita Diah Anggraeni.
Usai menerima uang dari Andi, Diah kemudian menghubungi Irman terkait uang yang dia terima sebesar 300 ribu dolar AS.
Kata Diah, Irman hanya menjawab, jika ingin mengembalikan uang itu, maka sama dengan bunuh diri.
"Pak Irman, kok banyak sekali? Ada dari Pak irman, ada dari Pak Andi. Saya mau kembalikan ini. Kata beliau, jangan kembalikan berarti ibu bunuh diri," kata dia.