Mayat di OKU Timur Dipastikan M Pansor

Begini Penjelasan Brigadir Medi Terkait Keterlibatan Istri Anggota DPRD yang Dimutilasi

Di dalam keterangannya, Medi mengatakan, peristiwa itu bermula saat Umi beberapa kali menanyakan cara memberikan pelajaran ke pacar Pansor bernama

Penulis: wakos reza gautama | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG/Wakos Gautama
Terdakwa kasus mutilasi anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor, Brigadir Medi Andika membacakan duplik di ruang sidang Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu (12/4/2017). 

Medi meminta Anton tetap pada rencana, walaupun tidak ada Yulinar bersama Pansor.

Medi menghubungi Pansor sekitar pukul 13.30 Wib, meminta bertemu di Jalan Pangeran Emir M Noer, depan Cosmo.

Pada pertemuan itu, Medi sempat masuk ke dalam mobil Toyota Innova Pansor dan berbincang sebentar.

Mereka lalu pergi menjemput teman wanitanya di sebuah tempat indekos.

Setelah turun di tempat indekos, Anton datang masuk ke dalam mobil Innova tersebut.

“Selanjutnya, saya tidak tahu apa yang terjadi,” kata Medi.

Sekitar pukul 15.00 Wib, Medi sempat menghubungi Anton melalui telepon, namun tidak diangkat.

Dua jam kemudian, Anton menghubungi Medi.

Anton mengatakan terjadi "kecelakaan", dan akan ke rumah Medi setelah Magrib.

Anton datang ke rumah Medi membawa mobil Innova Pansor.

“Anton bilang Pansor melakukan perlawanan sehingga dilumpuhkan dengan senjata api, dan mayat Pansor ada di kardus di belakang mobil,” cerita Medi.

Medi kaget dan panik.

Anton meminta uang untuk melarikan diri.

Medi memberikan uang Rp 2,5 juta sisa uang pemberian Umi.

Medi akhirnya menghubungi Tarmidi, mengajaknya membuang mayat di Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved