VIDEO Mobilnya Bersenggolan dengan Motor, Sekretaris Lurah Tewas Ditembak Pria Misterius
Sebelum kejadian, ada anggota kepolisian yang hendak melerai pertengkaran Rismizar dengan pelaku penembakan.
Penulis: wakos reza gautama | Editor: taryono
BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Sekretaris Lurah (Seklur) Kuripan Rismizal (45) tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan ZA Pagar Alam, depan kampus pascasarjana Universitas Bandar Lampung, Selasa (23/5) sekitar pukul 18.40 WIB.
Korban mengalami luka tembak di bagian wajah. Jenazah korban kini berada di Rumah Sakit Advent.
Penembakan ini dilatarbelakangi masalah kecelakaan lalu lintas. Rismizar bersama istri dan kerabatnya Yudi, menumpang mobil pikap Grand Max.
Mobil dikendarai Rismizar. Mereka sedang jalan pulang dari Natar, Lampung Selatan.
Menurut Yudi, sampai di Jalan ZA Pagar Alam, depan kampus pascasarjana UBL, ada sebuah sepeda motor Yamaha Mio BE 2517 UF menyenggol mobil Rismizar.
Motor tersebut dikendarai pelaku dan ada satu penumpang seorang perempuan bernama Fitri.
Karena senggolan itu, pelaku memberhentikan motornya lalu menyuruh Rismizar untuk turun dari mobil sambil marah-marah.
Rismizar turun dari mobil menghampiri pria tersebut. Tanpa babibu, pelaku mengeluarkan senjata api menembak ke perut Rismizar.
"Pada saat mengarah ke perut, senjata apinya macet. Pelaku lalu mengarahkan senjata apinya ke kepala paman saya. Senjata api itu meletus tapi tidak terdengar suaranya. Pelurunya mengenai wajah Rismizar," ujar Yudi saat diwawancarai di Rumah Sakit Advent, Selasa malam.
Melihat korban jatuh bersimbah darah, pelaku melarikan diri meninggalkan penumpang dan sepeda motornya.
Yudi mengatakan, pelaku lalu naik motor orang yang sedang melintas di jalan sambil menodongkan senjata apinya ke orang tersebut.
Yudi membawa pamannya yang bersimbah darah ke Rumah Sakit Advent untuk mendapat perawatan.
Ternyata nyawa Rismizar tidak tertolong dengan kondisi proyektil masih tertinggal di dalam kepalanya. Rismizar mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Advent.
Informasi yang dihimpun Tribun Lampung di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan, sebelum kejadian, ada anggota kepolisian yang hendak melerai pertengkaran Rismizar dengan pelaku penembakan.
Anggota Polres Pesawaran Brigadir Dua MR melihat pertengkaran antara korban dengan pelaku.
Polisi itu sempat ingin melerai pertengkaran.
Namun niatnya diurungkan karena melihat pelaku membawa senjata api. MR mundur dan menjauh. Terjadilah penembakan tersebut.
Rismizar jatuh bersimbah darah hingga akhirnya tewas di Rumah Sakit Advent.
Dikira Suara Ban Pecah
SEPRIADI, satpam pascasarjana UBL, mengatakan, pada saat kejadian mendengar suara letusan satu kali.
"Suaranya (letusan) kecil," ujar dia saat diwawancarai di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa malam.
Sepriadi awalnya tidak curiga dengan suara tersebut karena mengira suara ban kendaraan pecah.
Namun ia melihat masyarakat berkumpul di depan kampus pascasarjana UBL.
Sepriadi menghampiri dan melihat seorang pria terlegetak bersimbah darah.
Sepriadi membantu mengangkat korban ke dalam mobil lalu dibawa ke Rumah Sakit Advent.
Ia mengutarakan, penembakan terjadi di depan istri korban.
Ini dikarenakan istri korban saat itu sempat memegangi pelaku sebelum penembakan terjadi.
"Saya dengar ceritanya, istri korban memegangi pelaku mencoba melerai pelaku yang bertengkar dengan suaminya. Namun pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak korban," ucapnya.(kos)
Berita ini sudah terbit di Koran Tribun Lampung, Rabu (24/5/2017) dengan judul "Seklur Tewas Ditembak di Depan UBL"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/pengemudi-tewas-ditembak_20170524_102106.jpg)