Ramadan 2017

Sarankan Sidang Isbat Dihapus, Anggota DPR Ini Tawarkan Penggunaan Kalender Hijriyah Permanen

Sodik mengatakan, sidang isbat sudah berlangsung puluhan tahun dan layak dikaji keberadaannya, sesuai dengan perkembangan zaman.

Warta Kota
Staf Kementrian Agama Republik Indonesia mempresentasikan perputaran bulan mengelingi Matahari sebelum sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan di Gedung Kementrian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (16/6/2015). Saat Ini Kemenag masih melakukan sidang Isbat dan rencananya penentuan awal puasa akan diumumkan malam ini. 

"Dengan penghapusan tradisi sidang isbat ini, maka proses penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal dilakukan oleh Menteri Agama," katanya.

Sodik mengatakan, menteri agama dapat menetapkan tim dari kalangan ilmuwan dan ulama, untuk menyusun kalender hijriah permanen.

Jelang tiba bulan puasa, kata Sodik, Menteri Agama meminta penegasan kepada tim tentang penanggalan 1 Ramadan dan 1 Syawal tahun berjalan, berdasar kalender hijriah permanen yang sudah ditetapkan.

Kemudian, menampung laporan isbat dari ormas Islam dalam forum pertemuan langsung atau laporan tertulis.

"Pada saat penegasan 1 Ramadan dan 1 Syawal versi pemerintah, menteri agama menyampaikan pula hasil isbat ormas-ormas Islam, baik yang sama atau yang beda dengan pemerintah. Masyarakat dipersilakan untuk mengikuti isbat sesuai keyakinan seperti selama ini sudah berjalan," katanya.

Sodik menjelaskan, manfaat penghapusan tradisi sidang isbat.

Di mana, kalender hijriah permanen penting untuk perencanaan kegiatan umat ke depan.

Kemudian, umat Islam khususnya di kalangan awam, tidak dipertontokan perpecahan dan diberi kebingungan jelang hadapi bulan suci Ramadan

"Dana proses isbat bisa digunakan untuk pembinaan umat dalam bulan Ramadan," kata Sodik.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved