Sebelum Janda Beranak 1 Ditemukan Tewas, Tetangga Dengar Suara-suara Memilukan
Suami korban memang sudah meninggal sejak dua tahun lalu, dan janda itu mencari nafkah dengan menjahit pakaian seorang diri.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: taryono
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Warga Ikan Jelabat 1 Bumi Waras digegerkan oleh janda beranak satu, Oey Phe Tjeng (61) , yang tewas gantung diri depan meja mesin jahit.
Wanita ini gantung diri menggunakan kain bekas jahitan.
Pantauan Tribun Lampung, Sabtu (18/6) banyak warga yang mengerumuni rumah berdinding papan tersebut.
Tim inafis dari Polresta Bandar Lampung dan Polsek Panjang juga sedang bekerja untuk mengidentifikasi aksi gantung diri.
Alhusni (80), tetangga samping rumah korban gantung, mengatakan sering mendengar suara memilukan: korban itu sering ribut dengan Kanu, anaknya.
"Setiap malam saya dengar kalau anak dan ibu itu sering ribut, penyebabnya karena si anak ingin sekali sekolah di SMK," kata Alhusni (80) warga Jalan Ikan Jelabat 1 Bumiwaras, Sabtu (18/6)
Dikatakannya bahwa keributan itu sudah hal yang biasa didengarkannya, ia pun tak mau mencampuri urusan rumah tangga orang lain.
Suami korban memang sudah meninggal sejak dua tahun lalu, dan janda itu mencari nafkah dengan menjahit pakaian seorang diri.
Ketua RT 024 Bumi Waras Ahmad Yani menambahkan kalau warganya ini sering bolak-balik Bandar Lampung dan Pringsewu untuk menjahit.
"Memang kerjaannya sering jahit baju dan balik lagi dari rumah di Pringsewu itu sekitar satu bulan lalu," katanya
Korban dikenal warga sebagai orang baik, suka bergaul dengan tetangganya.
Sehingga dirinya tak menyangka kalau warga tersebut meninggal dengan cara bunuh diri.
Gagal
Tanu, anak Oey Phe Tjeng (61), korban bunuh diri, mengaku kalau ibunya itu sering melakukan percobaan bunuh diri. Namun selalu digagalkannya.