LANDMARK: Patung Radin Inten II di Pertigaan Jl Soekarno Hatta- Rajabasa

Patung Radin Inten II menjadi penanda utama bagi seseorang yang memasuki kawasan Kota Bandar Lampung dari arah Rajabasa.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka A Solihin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Patung Radin Inten II menjadi penanda utama bagi seseorang yang memasuki kawasan Kota Bandar Lampung dari arah Rajabasa. Patung ini berdiri tegak di depan pintu masuk wilayah Kota Bandar Lampung dan menjadi ikon daerah ini.

Patung tersebut sengaja didirikan di sana untuk mengingatkan masyarakat Lampung tentang perjuangan Radin Inten II dalam memerangi kolonialisme dalam usia yang terbilang muda, yakni 16 tahun.

Dari beberapa kali serangan yang dilakukan Belanda, pasukan Radin Inten selalu dapat mengandaskannya. Serangan demi serangan terus dilancarkan Belanda untuk menghancurkan Lampung dan Radin Inten sebagai penguasa.

Hingga pada tahun 1856 Belanda melakukan serangan besar-besaran dengan mengerahkan 9 kapal perang, 3 kapal pengangkut alat perang, dan puluhan kapal lainnya. Serangan Belanda kala itu dipimpin oleh Kolonel Welson.

Pasukan Radin Inten II mencoba melawan serangan tersebut secara gerilya, dan terbukti cukup efektif. Namun, Belanda tak kehabisan akal dan mencoba taktik licik, yakni dengan membayar dan memperalat salah seorang pasukan Radin Inten II, untuk mengatur kondisi dimana Belanda bisa menyergap dan mengalahkan Radin Inten II.

Rencana mereka pun berhasil, hingga terjadi pertempuran antara Radin Inten II melawan beberapa pasukan Belanda. Meskipun telah berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengalahkan Belanda, namun akhirnya Radin Inten II gugur di tangan Belanda karena kalah persenjataan dan kalah jumlah. Beliau wafat pada 5 Oktober 1856 pada usia 22 tahun.(eka/net)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved