Jenazah Bayi Dibawa Pakai Angkot
"Atas Nama Manajemen RSUDAM dan Pemprov Kami Meminta Maaf"
Arif berharap, agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pihak manajemen RSUDAM telah mendatangi kediaman Ardiansyah dan Delpasari, orangtua dari Berlin Istana, di Desa Gedung Nyapah, Kecamatan Abung Timur, Lampura, Kamis kemarin.
Direktur DK dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) RSUDAM, dr Arif Efendi, meminta maaf atas peristiwa jenazah bayi yang jasadnya dibawa menggunakan angkot. "Atas nama manajemen RSUDAM dan Pemerintah Provinsi Lampung, kami meminta maaf kepada keluarga korban," kata Arif.
Pihak RSUDAM juga memberikan uang santunan kepada keluarga korban. Arif berharap, agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Ia juga memastikan akan menindak tegas oknum sopir ambulans yang meminta sejumlah uang kepada keluarga korban.
Kasubag Humas RSUDAM, Akhmad Sapri, menambahkan, peristiwa nahas yang dialami keluarga Berlin juga menjadi bahan masukan dan pembelajaran untuk pihak rumah sakit.
"Sudah kita terima masukan dan saran dari keluarga, kemudian kami memohon maaf atas miskomunikasi ini," ujarnya.
"Walaupun sana sini ada kekeliruan tapi itu sebagai introspeksi. Yang jelas saat ini sudah kami kumpulkan petugas, dan kami akan tegur atau beri sanksi petugas yang salah. Artinya nanti petugas tersebut akan dimutasi ke tempat pengembangan diri," imbuhnya.
Sementara Ardiansyah, ayah korban, mendukung langkah manajemen RSUDAM untuk melakukan investigasi terhadap persoalan yang menimpanya. Ia pun berterima kasih manajemen RSUAM telah berkunjung dan meminta maaf serta memberi santunan.
"Terima kasih pihak rumah sakit dan pemprov mendatangi rumah kami sekaligus meninjau makam anak kami," kata Ardiansyah.