Tiga Anggota Brimob di Blora Tewas Tertembak

Kapolda mengatakan motif penembakan tersebut dimungkinkan adanya persoalan pribadi yang menyebabkan rekan satu kompinya tertembak.

Dari keterangan saksi sebelum terjadi penembakan tidak terdapat percekcokan.

Saksi hanya dengar suara tembakan tapi tidak melihat proses penembakan. Jarak penembakan pertama dan berikutnya tidak terlalu lama.

Muhadi selaku saksi di lokasi kejadian, keluar dari kamar mandi bertemu dengan Bripka Bambang Tejo.

Muhadi disuruh menjauh dari lokasi itu, entah kenapa. Lalu mendengar tembakan dan senjata di dekat Bripka Bambang Tejo.

Bambang menyuruh Muhadi untuk lari. Tapi saki tak segera berlari. Namun setelah dengar suara tembakan itu Muhadi segera lari menjauh.

Kapolda menegaskan, hasil olah TKP, di tubuh Bambang Tejo terdapat luka di kepala, dan korban lain terdapat luka di badan.

Satu senjata ada di dekat tubuh Bambang. Sedangkan senjata api yang lainnya ada di barak.

Menurut Kapolda, prosedur pengamanan yang dilakukan telah benar. Hal ini dibuktikan pelaksana proyek pengeboran meminta bantuan pengamanan. Sat Brimob mengerahkan bantuan pengamanan sebanyak enam orang.

"Permohonan ada surat perintahnya, dan ada surat permohonan," jelasnya.

Ia mengatakan prosedur penggunaan senjata api telah dilakukan pengecekan di Sat Brimob. Selain itu bagian Psikologi Polda Jateng anggota tersebut telah dilakukan pengecekan secara rutin.

Kapolda tidak menerangkan, apa motif terjadinya penembakan. Hanya menduga mereka ada masalah pribadi. Belum diketahui masalah apa.

Namun keluarga dan tetangga Bambang Tejo menyebut bahwa korban orangnya baik, ramah dan suka membantu. (tribunjateng/rtp/goz)