Parah Banget, Remaja Ini Sudah Jadi Mucikari Sejak SMP
Semakin ke sini, kelakukan remaja Indonesia makin memprihatinkan. Bayangkan saja, remaja usia 16 tahun ini sudah menjadi muncikari.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Semakin ke sini, kelakukan remaja Indonesia juga semakin memprihatinkan.
Bayangkan saja, remaja yang masih menginjak usia 16 tahun ini sudah menjadi muncikari.
Dia adalah seorang remaja asal Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Tribunstyle.com melansir dari Bangkapos, berstatus pelajar di sebuah SMKN Muntok, ADP dapat berperan sebagai perantara untuk bisnis esek-esek.
Dia menawarkan jasa itu pada remaja putri yang masih di bawah umur.
Untuk sekali kencan, ADP menetapkan tarif di bawah Rp 2 juta.
Namun, setelah melalui negoisasi panjang, cewek tersebut akhirnya bisa diajak kencan dengan bayaran Rp 800 ribu.
Polisi berhasil membongkar praktik prostitusi dan kejahatan human trafficking (perdagangan manusia) di Kota Muntok, Bangka Barat.
Praktik ini melibatkan ADP (16), seorang pelajar SMKN di Muntok. Dia diduga berperan sebagai muncikari.
Tim Gabungan Reskrim dan Intelkam Polsek Muntok pimpinan Kapolsek Muntok Iptu Chandra Wijaya, berhasil mengamankan ADP (16), Jumat (13/10/2017) petang.
Kasus prostitusi remaja ini terbongkar berkat informasi dari masyarakat sekitar.
Masyarakat mengatakan bahwa rumah kos dan Penginapan Sin-sin diduga kerap dijadikan tempat prostitusi terselubung oleh ADP.
Petugas kepolisian kemudian menyamar sebagai pria hidung belang.
Polisi memesan seorang wanita muda kepada ADP di rumah kos dan penginapan, yang berlokasi di Kampung Pal 2, Desa Air Belo, Kecamatan Muntok.
Pada polisi yang menyamar, sang muncikari ini menawarkan seorang cewek muda berinisial ANT.Terduga pelaku yang masih di bawah umur itu memasang tarif sekali kencan dengan ANT seharga Rp 2.000.000 ke bawah.
Setelah melakukan proses negosiasi, akhirnya ADP sepakat menurunkan tarif menjadi Rp 800 ribu sekali kencan.
Setelah harga disepakati, ADP membawa ANT menemui polisi yang menyamar di Penginapan Sin-sin.
Pada saat transaksi dilakukan di kamar, polisi langsung melakukan penyergapan.
Pelaku dan ANT yang dipekerjakan sebagai wanita penghibur oleh ADP langsung dibawa ke kantor Polsek Muntok untuk menjalani proses pemeriksaan.
ANT yang masih di bawah umur usai diperiksa langsung dipulangkan karena dinyatakan sebagai korban.
Saat menjalankan proses pemeriksaan, ANT didampingi oleh kedua orangtuanya.
Dari penggerebekan, polisi mengamankan barang bukti satu handphone Oppo tipe F3, satu handphone Samsung tipe Galaxy Frame, satu handphone Oppo tipe A37, uang tunai Rp 800.000 yang diduga hasil transaksi prostitusi.
"Pelaku ADP tercatat sebagai pelajar salah satu SMKN di Kota Muntok."
"Dia kami amankan karena diduga terlibat praktik prostitusi, di mana yang bersangkutan diduga kuat menjadi muncikari. "
Yang bersangkutan kami tangkap saat bertransaksi di sebuah kos atau Penginapan Sin-sin, Pal 2 Muntok," kata Kapolsek Muntok Iptu Chandra , Sabtu (14/10/2017).
Rupanya, ADP bukan sekali ini melakukan bisnis haramnya.
Sejak SMP dia sudah menawarkan gadis belia kepada laki-laki hidung belang.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku dikenal cukup licin.
Praktik prostitusi yang mereka jalankan hanya bisa ditembus orang-orang tertentu.
Bahkan Iptu Chandra sendiri mengaku bahwa pihaknya sempat dikelabui oleh pelaku.
"Untuk tarif sekali kencan Rp 2 juta juta ke bawah."
"Namun setelah negosiasi akhirnya pelaku sepakat tarif sekali kencan Rp 800 ribu."
"Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke jaringan prostitusi ADP."
"Mereka tidak menggunakan sistem online, cuma membangun jaringan tertentu saja yang bisa masuk," kata Chandra.
ADP sebenarnya sudah lama menjadi target pihak kepolisian.
Pasalnya, yang bersangkutan telah bergelut dalam bisnis prostitusi sejak duduk di bangku SMP.
Bisnis ini terus dilakoninya hingga SMA.
Namun, Jumat (13/10/2017) petang, praktik dan bisnis prostitusi yang dijalankan ADP terhenti setelah dirinya diamankan tim gabungan Reskrim dan Intelkam Polsek Muntok.
Saat ini, polisi terus mendalami dan mengembangkan kasus tersebut.
Termasuk memburu jaringan dan muncikari lainnya.
Sementara, ADP masih menjalani pemeriksaan intensif guna penyidikan lebih lanjut. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/mucikari_20171016_230616.jpg)